Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda dan Lahirnya Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan

Isi dari naskah asli yang merupakan hasil rumusan kesepakatan bersama dalam Kongres Indonesia Muda II (Kongres Pemuda II) atas inisiatif PPPI

Istimewa
Kongres Pemuda pertama kali di Jakarta 28 Oktober 1928, Pembacaan Teks Sumpah Pemuda. 

Penerapannya terus berlangsung hingga akhirnya sampai ke periode Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang resmi berlaku sebagai ejaan baru bahasa Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Penyusunan ejaan ini merupakan penyempurnaan dari EYD dan bisa dibilang untuk merespons perkembangan zaman karena makin luasnya penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan.

Praktik berbahasa Indonesia

Seperti yang diketahui bersama, apa pun latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan aktivitas kita, selama masih berada di teritori Tanah Air, semuanya membutuhkan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.

Namun, dalam praktiknya, bahasa Indonesia tidak sepenuhnya digunakan oleh warganya sendiri karena begitu besarnya pengaruh bahasa asing.

Jeram globalisasi begitu kuat merangsek hingga ke berbagai penjuru kehidupan orang Indonesia.

Aplikasi yang paling gampang dirasakan yakni dalam hal teknologi.

Contoh paling nyata saat ini, terutama saat pandemi Covid-19 ketika segala macam kegiatan bisa dikonversi secara daring dan virtual, tiap hari orang-orang yang bekerja dan anak-anak yang bersekolah atau kuliah tidak bisa lepas dari ponsel untuk mengomunikasikan aktivitas mereka.

Boleh dikatakan, ponsel merupakan gawai yang paling banyak dipakai, selain tablet, komputer, dan laptop.

Di semua peranti yang masuk ke Indonesia tersebut, bahasa Indonesia merupakan salah satu pilihan bahasa yang bisa digunakan.

Namun, belum tentu menjadi pilihan utama karena dianggap bahwa pemakaian kosakatanya masih banyak yang belum dimengerti dan janggal sehingga bahasa Inggris-lah yang cenderung dipilih karena dinilai malah lebih familier.

Lihat saja, lebih banyak orang yang bilang “Handphone-nya harus di-setting dulu supaya apps-nya bisa di-update” daripada mengatakan “Ponselnya harus diatur dulu supaya aplikasinya bisa diperbarui”.

Demikian pun dalam dunia kerja, bidang jurnalistik umpamanya.

Seperjalanan dengan era keterbukaan dan kecanggihan teknologi, media daring menanjak terus menjadi media massa yang makin terjangkau dan cepat dalam distribusi informasi berformat multimedia, yaitu berupa teks, foto, gambar, video, dan infografik.

Fenomena ini tidak lepas dari keterhubungan jejaring komputer dan internet yang makin luas dan mudah diakses.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved