Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jubir Presiden

Johan Budi Menolak Jadi Jubir Presiden Jokowi Lagi, Ungkap Syarat Seorang Juru Bicara Kepala Negara

Kini terjadi kekosongan juru bicara Presiden Jokowi. Karena itu, beberapa nama diusulkan untuk menjadi juru bicara Presiden Joko Widodo

Editor: Aswin_Lumintang
KOMPAS.com/ICHA RASTIKA
Johan Budi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kini terjadi kekosongan juru bicara Presiden Jokowi. Karena itu, beberapa nama diusulkan untuk menjadi juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Fadjroel Rachman yang dilantik menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan.

Satu diantara nama yang dianggap layak mengisi kekosongan posisi jubir saat ini adalah anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Johan Budi.

Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman di kompleks Istana Kepresidenan
Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman di kompleks Istana Kepresidenan (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Lantas bagaimana respons Johan Budi?

Johan Budi mengatakan lebih baik orang lain yang menjadi jubir presiden lantaran dirinya sudah pernah menjabat posisi tersebut.

"Saya kan sudah pernah jadi jubirnya Pak Jokowi. Ya sebaiknya orang lain, jangan saya," kata Johan Budi saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (27/10/2021).

Johan Budi enggan berkomentar lebih jauh mengenai peluang dirinya kembali dipilih Jokowi sebagai jubir.

Dia kini memilih lebih fokus pekerjaannya sebagai wakil rakyat.

Di sisi lain, Johan Budi menyampaikan kriteria seorang jubir yang pantas menggantikan Fadjroel.

Baca juga: Sekertaris Organisasi Pro Jokowi Sulut: Pemerintah Tidak Adil Jika PCR Tidak Dihapuskan

Baca juga: Dinas Pendidikan Bolmong Lantik PKG dan KKG Dumoga, Rusni Mokoagow Minta Berikan Kinerja Terbaik

 Pertama, menurut Johan, seorang jubir tak boleh memiliki kepentingan pribadi.

Jubir harus paham bahwa pernyataannya mewakili keinginan Kepala Negara.

"Dia harus paham bahwa dia adalah juru bicara Pak Jokowi, sehingga setiap perkataan yang dia sampaikan ke masyarakat melalui media itu adalah suaranya Pak Jokowi karena dia adalah jubirnya Pak Jokowi," kata Johan.

Kedua, jubir harus bisa berinteraksi langsung dengan Presiden Jokowi, tidak melalui orang lain.

"Jadi dia harus bisa berkomunikasi langsung karena setiap persoalan itu dinamis. Dia harus tahu betul apa sikap atau kemauan Pak Jokowi terkait dengan satu persoalan, misalnya yang terkait dengan kinerja atau terkait dengan Pak Presiden Jokowi," ujarnya.

Ketiga, lanjut Johan Budi, seorang jubir harus bertanggung jawab langsung kepada presiden dan tak boleh ada hambatan saat berkomunikasi dengan presiden.

"Maksud saya dia harus langsung bertanggung jawab ke Pak Jokowi tidak punya atasan lain," ujar anggota Komisi III DPR RI itu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved