Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Sekretaris Organisasi Pro Jokowi Sulut: Pemerintah Tidak Adil Jika PCR Tidak Dihapuskan

"Seharusnya dihapuskan bukan diturunkan, karena itu tidak ada keadilan terhadap masyarakat.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Rizali Posumah
Istimewa.
Vebry Tri Haryadi praktisi hukum dan juga sekertaris Organisasi Pro Jokowi (Projo) Sulawesi Utara (Sulut) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta harga PCR diturunkan Rp 300 ribu untuk masyarakat yang bakal berangkat menggunakan pesawat.

Sementara untuk masyarakat yang akan naik kereta api, kapal laut maupun kendaraan antar provinsi tak menggunakan PCR hanya rapid antigen saja.

Padahal naik Kapal dengan mobil juga berpotensi sebarkan Covid-19.

Menanggapi hal itu Vebry Tri Haryadi selaku praktisi hukum dan juga sekertaris Organisasi Pro Jokowi (Projo) Sulawesi Utara (Sulut) angkat bicara.

Ketika dihubungi tribunmanado.co.id melalui sambungan telpon pukul 19.00 Wita, Selasa (26/10/2021) dengan tegas meminta seharusnya PCR bukan diturunkan, tapi harus dihapuskan.

"Seharusnya dihapuskan bukan diturunkan, karena itu tidak ada keadilan terhadap masyarakat.

Masyarakat sudah divaksin, kenapa kemudian harus dibebankan lagi PCR," ucapnya dengan nada tinggi.

Disampaikannya, masyarakat yang sudah di vaksin harusnya tanpa PCR lagi, sudah sangat bagus divaksin yang terpenting menerapkan protokol kesehatan.

Lanjutnya, pakar epidemologi sudah menyatakan sebenarnya cukup vaksin saja karena PCR hanya menyusahkan masyarakat.

"Kecuali, bagi mereka yang belum vaksin atau ada penyakit penyerta, karena kalau masyarakat buruh-buruh untuk berangkat dan belum di vaksin akan naik pesawat tidak mungkin harus menunggu dua kali vaksin jadi bisa di PCR."

"Tapi kalau sudah di vaksin tidak ada gunanya lagi," tambahnya.

Dikatakan pengacara muda ini, kalau sudah vaskin sudah ada kekebalan tubuh, kalau tetap pakai PCR lebih baik tidak usah divaksin masyarakatnya.

Intinya, bagi Vebry sapaan akrabnya jangan menambah kesusahan masyarakat karena pandemi ini sudah hampir dua tahun di Indonesia.

"Seharusnya dengan keberhasilan vaksin sekarang tidak perlu lagi di PCR

Jangan sampai ada praduga adanya Mafia PCR yang bermain disini," ucapnya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved