Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Koruptor

Terungkap, Paling Banyak Terjerat Kasus Korupsi Ternyata Orang yang Berpendidikan Tinggi S1 ke Atas

Terungkap para tersangka korupsi kebanyakan adalah orang berpendidikan sarjana, hal tersebut diketahui setelah diunkap KPK.

Editor: Glendi Manengal
Tribun Bali/dwi suputra
ilustrasi - Koruptor 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terungkap para tersangka korupsi kebanyakan adalah orang berpendidikan sarjana.

Hal tersebut diketahui setelah diunkap KPK.

Kebanyakan dari para koruptor bergelar sarjana strata 1 atau S1 ke atas.

Baca juga: Istri Napi Narkoba Diduga Dicabuli Anak Buah saat Hamil, Kapolsek dan Kanit Reskrim Diperiksa Propam

Baca juga: Sindiran Roy Suryo soal Kecelakaan Gerbong LRT: Apalagi Jika Kereta Cepat Bohong-bohongan Ambyar

Baca juga: Temani Istri Menagih Hutang, Suami Malah Jadi Korban Disiram BBM Lalu Dibakar

Foto : Ilustrasi uang. (istimewa)

Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan latar belakang pendidikan para koruptor.

Ternyata, 86 persen koruptor berpendidikan sarjana strata 1 atau S1 ke atas.

“86 persen koruptor merupakan alumni pendidikan tinggi atau S1 ke atas," ujar Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengutip Tribunnews (Group TribunBanten.com), pada Selasa (26/10).

Pernyataan itu disampaikan saat kegiatan audiensi dan koordinasi program pencegahan korupsi di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Senin (25/10/2021).

Dia mempertanyakan mengapa alumni pendidikan tinggi tidak berintegritas?

"Karena tidak ada evaluasi terhadap tanggung jawab atau Amanah,” ujarnya.

Sejauh ini, dia menilai,evaluasi terhadap pembelajaran di sekolah hanya terkait kemampuan tulis, baca, hitung.

"Ujian nasional menjadi ukuran keberhasilan," kata dia.

Dengan fenomena tersebut, Ghufron meminta agar sekolah menjadi ekosistem yang meneladani integritas.

“Integritas semakin terdesak dari pendidikan, karena salah satu faktornya pendidikan bukan lagi untuk meningkatkan ilmu, namun sekedar memenuhi syarat untuk mencari pekerjaan, tunjangan, naik jabatan agar berkesempatan,” kata Ghufron.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved