Nasional
Media Asing Soroti Pembantaian Tragedi Kemanusiaan 1965-1966 G30S PKI, Ada Propaganda Hitam Inggris
Media Asing menyoroti keterlibatan Inggris dalam pembantaian 1965-1966 yang berawal dari peristiwa G3OS PKI, setelah muncul laporan dari Observer.
3. Media Hong Kong, UCA News
Media yang berbasis di Hong Kong ini mengangkat isu tentang keterlibatan Inggris dalam pembantaian 1965-1966, yang berangkat dari artikel The Guardian.
Dilaporkan para pejabat Inggris secara diam-diam menyebarkan propaganda hitam pada 1960-an untuk mendesak orang-orang terkemuka Indonesia "menyingkirkan" semua yang dianggap "kanker komunis".
Disebutkan bahwa sedikitnya 500.000 orang dan mungkin mencapai 3 juta orang tewas dalam pembantaian 1965-1966 di Indonesia, karena dianggap komunis atau PKI.
Pengungkapan tersebut mendorong Amnesty International Indonesia untuk menyerukan penyelidikan baru atas peristiwa pembantaian 1965-1966 di Indonesia.
Pengungkapan propaganda hitam Inggris itu menunjukkan bahwa ada begitu banyak fakta yang masih terkubur sehubungan dengan tragedi pembantaian 1965-1966 di Indonesia.
Fakta tersebut disebutkan Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty Indonesia, mematahkan argumen pemerintah bahwa tragedi pembantaian 1965-1966 itu tidak dapat diselidiki kembali karena kejadiannya sudah lama dan bukti tidak lagi tersedia.
Media Hong Kong yang berdiri dari 1979 ini mengatakan bahwa jika pemerintah Indonesia memiliki kemauan politik untuk menyelesaikan kasus tersebut antara lain melalui proses rekonsiliasi, maka sejumlah fakta akan berkontribusi besar bagi pencarian kebenaran sejarah Indonesia terkait tragedi 1965-1966.
Berbicara kepada UCA News, Bedjo Untung, seorang korban pembersihan anti-komunis dan pendiri Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965, mendukung seruan Amnesty Indonesia, mengatakan bahwa pengungkapan terbaru perlu diperiksa lebih lanjut.
(Kompas.com)
Tautan: