Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masih Ingat

Masih Ingat Kim Jong Nam Kakak Tiri Kim Jong Un yang Tewas Diracun? Diduga Mata-mata Korsel dan CIA

Disebutkan, Jong Nam memberikan informasi sejumlah pejabat Korea Utara termasuk adik tirinya selama 5-6 tahun sebelum dibunuh.

(Associated Press)
Kim Jong Nam (kiri) dilaporkan pernah disiapkan menjadi pengganti Kim Jong Il namun akhirnya Kim Jong Un yang menjadi pemimpi tertinggi Korea Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat Kim Jong Nam Kakak Tiri Kim Jong Un?

Saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Jong Nam, dibunuh di Malaysia pada 2017.

Kim Jong Nam diduga merupakan mata-mata Korea Selatan.

Bahkan, Menurut laporan Wall Street Journal pada Senin (10/6/2019), pria berusia 46 tahun itu merupakan informan bagi Badan Intelijen Pusat AS (CIA).

Namun, Kim Jong Un disebut tak hanya menjadi informan bagi Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA).

Kim Jong Nam (kiri) dilaporkan pernah disiapkan menjadi pengganti Kim Jong Il namun akhirnya <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kim-jong-un' title='Kim Jong Un'>Kim Jong Un</a> yang menjadi pemimpi tertinggi <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/korea-utara' title='Korea Utara'>Korea Utara</a>.

Berdasarkan pemberitaan Wall Street Journal yang mengutip sumber, banyak detil yang tidak diketahui berkaitan dengan hubungan antara Kim Jong Nam dengan CIA.

Dikutip SCMP Selasa (11/6/2019) sejumlah mantan pejabat AS yang menjadi sumber The Journal menuturkan kapasitas Kim Jong Nam sebagai informan diragukan.

"Fakta dia hidup di luar Korut selama bertahun-tahun dan tak punya kekuasaan membuatya diragukan bisa membagi informasi tentang cara kerja negara itu," ulas The Journal.

Mantan pejabat anonim itu juga menuturkan bahwa Kim Jong Nam hampir pasti melakukan kontak dengan dinas keamanan dari negara lain, utamanya adalah China.

Adalah lembaga penyiaran "Negeri Ginseng" SBS yang mewartakan, Jong Nam diyakini berhubungan dengan Dinas Intelijen Nasional (NIS).

Disebutkan, Jong Nam memberikan informasi sejumlah pejabat Korea Utara termasuk adik tirinya selama 5-6 tahun sebelum dibunuh.

Kim Jong Nam merupakan putra tertua mendiang pemimpin kedua Korea Utara Kim Jong Il, dan sempat dianggap sebagai penerus ayahnya.

Namun, dia kehilangan kepercayaan sang ayah karena serangkaian insiden, seperti berusaha memasuki Jepang memakai paspor palsu pada 2001.

Saat itu, Jong Nam mengaku ingin mengunjungi Tokyo Disneyland. Sejak saat itu, dia tinggal di Makau dan sempat beberapa kali pindah negara.

Pada 2017, dia tengah berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur saat didekati dua perempuan, satu dari Indonesia dan sisanya Vietnam.

Tiba-tiba mereka menyemprotkan zat yang diketahui sebagai racun saraf VX, membunuh kakak tiri Kim Jong Un itu dalam waktu sejam.

Insiden tersebut membuat seluruh dunia terkejut, dan menyebabkan hubungan antara Malaysia dengan Korea Utara merenggang.

Foto ini diambil pada 2001, ketika Kim Jon Nam tiba di bandara Narita, Jepang.

Dilansir The Korea Times, agen Korea Selatan menghubungi Jong Nam di "negara ketiga", dan menyediakan uang sebagai imbalan.

Laporan dari SBS menyebutkan NIS punya informasi di mana Jong Nam, kadangkala langsung berkontak melalui surat elektronik.

Sebelum dia tewas terbunuh, Kim Jong Nam disebut hendak mencari suaka di "Negeri Ginseng". Tapi laporan itu dibantah pejabat setempat.

Mereka menjelaskan, menerima salah satu keturunan keluarga Kim yang berkuasa hanya akan memberi dampak buruk pada relasi antar-Korea.

Disebut sebagai Informan CIA

Meski demikian, banyak rincian terkait hubungan Kim Jong Nam dengan CIA masih belum jelas. Sementara CIA menolak untuk berkomentar.

Namun sumber tersebut mengungkap, ada hubungan antara CIA dan Kim Jong Nam.

"Beberapa mantan pejabat AS menyatakan saudara tiri, yang telah tinggal di luar Korea Utara selama bertahun-tahun dan tidak memiliki basis kekuatan di Pyongyang, tidak mungkin dapat memberikan rincian tentang pekerjaan rahasia negara itu," demikian laporan Wall Street Journal.

Pada 2017, dia tengah berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur saat didekati dua perempuan, satu dari Indonesia dan sisanya Vietnam.

Foto ini diambil pada Jumat, 4 Juni 2010. <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kim-jong-nam' title='Kim Jong Nam'>Kim Jong Nam</a>, anak laki-laki tertua dari mantan Pemimpin <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/korea-utara' title='Korea Utara'>Korea Utara</a> Kim Jong Il, melambaikan tangan usai wawancara dengan media <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/korea-selatan' title='Korea Selatan'>Korea Selatan</a> di Macau.

Tiba-tiba mereka menyemprotkan zat yang diketahui sebagai racun saraf VX, membunuh kakak tiri Kim Jong Un itu dalam waktu sejam.

Insiden tersebut membuat seluruh dunia terkejut, dan menyebabkan hubungan antara Malaysia dengan Korea Utara merenggang.

Dilansir The Korea Times, agen Korea Selatan menghubungi Jong Nam di "negara ketiga", dan menyediakan uang sebagai imbalan.

Laporan dari SBS menyebutkan NIS punya informasi di mana Jong Nam, kadangkala langsung berkontak melalui surat elektronik.

Sebelum dia tewas terbunuh, Kim Jong Nam disebut hendak mencari suaka di "Negeri Ginseng". Tapi laporan itu dibantah pejabat setempat.

Mereka menjelaskan, menerima salah satu keturunan keluarga Kim yang berkuasa hanya akan memberi dampak buruk pada relasi antar-Korea.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kakak Tiri Kim Jong Un yang Tewas Diracun Diduga adalah Mata-mata Korea Selatan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved