Berita Sulut
Vaksinasi di Sulut Rendah, Pengamat Epidemiologi: Faktor SDM, Distribusi dan Promkes Jadi Penyebab
Jonesius Manoppo menyebut nakes yang bertugas dalam tim-tim imunisasi tidak banyak, belum lagi administrasi yang harus melibatkan pelaporan online.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pengamat Epidemiologi Sulut Jonesius Manoppo menyebut rendahnya Capaian vaksinasi di Sulut diakibatkan oleh banyak faktor.
Pertama, faktor geografis, tidak semua berada di perkotaan yang mudah dijangkau, masih banyak daerah sulit diakses karena terpencil atau kepulauan-kepulauan kecil.
Faktor kedua, ialah SDM kesehatan yang terbatas, nakes yang bertugas dalam tim-tim imunisasi tidak banyak, belum lagi administrasi yang harus melibatkan pelaporan online, ini bukan perkara ringan dan sudah tentu menjadi penghambat.
"Faktor ketiga, yaitu distribusi vaksin, vaksin sangat sensitif terhadap perubahan suhu, sehingga rantai distribusi membutuhkan perhatian ekstra, ketersediaan tempat penyimpanan vaksin sementara yang membutuhkan listrik stabil dan spesifikasi teknologi tertentu juga tidak merata," beber Manoppo kepada Tribun Manado.
Lanjut Manoppo, faktor ketiga tersebut vaksin tidak bisa dipasok dalam jumlah besar, belum lagi ketersediaan vaksin yang terbatas, mengakibatkan penundaan pemberian vaksin.
Namun, kata Manoppo yang paling utama yang menjadi penyebab belum tercapainnya target vaksinasi ialah animo masyarakat untuk divaksin.
Menurutnya di daerah tertentu animo masyarakat justru sangat rendah.
"Kanyakan karena kurang literasi dan Promosi Kesehatan (Promkes) yang benar akibat mengonsumsi berita hoax mengenai vaksin yang sampai sekarang masih beredar," sebut Manoppo.
Yang berbahaya justru, tegas Manoppo, jangan sampai kita terkecoh dengan penurunan kasus covid-19 yang terjadi saat ini yang menciptakan persepsi bahwa keadaan sudah aman, dan vaksinasi seakan tidak dibutuhkan lagi, padahal sebaliknya.
Kendati begitu, dirinya mengatakan harapan mengenai Capaian vaksinasi diatas 80% dan merata di semua daerah masih merupakan usaha yang paling baik untuk mencapai herd immunity
"Hal yang perlu dilakukan bukan hanya mengevaluasi jumlah orang divaksin dan target yang harus dicapai, tapi juga monitoring faktor kendala diatas untuk diperbaiki kedepan," terangnya.
Dan tentu saja kerjasama semua pihak merupakan kunci keberhasilan penanganan pandemi covid-19, khususnya capaian vaksinasi tersebut.
"Apabila ada pihak yang tidak menunjukkan kepedulian maka itu berarti mengkhianati upaya pemerintah untuk menghadirkan negara bersama-sama rakyat melawan pandemi covid-19," pungkas Dosen Epidemiologi Unima ini. (MJR)
• FX Rudyatmo Bela Pendukung Ganjar Pranowo, Sebut Puan Maharani Ikut Dideklarasikan
• ASN Ikut Pemilihan Pelsus Ada Dispensasi dari Pemkab Minut
• Ingat Acha Septriasa? Dulu Ikut Suami Hijrah ke Australia, Begini Kabarnya Sekarang