Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Penglihatan Internasional

Peringati Hari Penglihatan Internasional, Inilah Tips Menjaga Kesehatan Mata saat Pandemi

dr Dyana mengungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencanangkan Hari Penglihatan Dunia karena kasus kebutaan sangat tinggi.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Shity Nurjanah
Tribun Manado/Ronald Moha
Tribun BakuDapa kali ini mengundang Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami) Cabang Sulawesi Utara (Sulut) yang juga sebagai Konsultan Vitreoretina, dr Dyana Theresia Warania. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Dalam rangka menyambut Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day yang jatuh pada 14 Oktober 2021, Tribun Manado menggelar Tribun BakuDapa dengan tema "Love Your Eyes", Kamis (14/10/2021).

Tribun BakuDapa kali ini mengundang Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami) Cabang Sulawesi Utara (Sulut) yang juga sebagai Konsultan Vitreoretina, dr Dyana Theresia Warania.

dr Dyana mengungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencanangkan Hari Penglihatan Dunia karena kasus kebutaan sangat tinggi.

Menurut dr Dyana, kebutaan hanya menjadi masalah kesehatan namun bisa berdampak ke kehidupan sosial dan ekonomi.

"Jika angka kebutaan tinggi maka angka produktifitas juga rendah dan ekonominya bisa terganggu," jelas dr Dyana.

Sebagai salah satu organ penting di tubuh, tentu kesehatan mata harus selalu dijaga.

Penting untuk melakukan pencegahan agar mata tidak sakit, seperti mengonsumsi makanan bergizi dan menerapkan gaya hidup sehat.

Namun, di tengah pandemi virus corona (Covid-19) saat ini banyak kegiatan masyarakat yang dianggap bisa merusak mata seperti terlalu lama di depan layar gadget.

"Kami sebenarnya tidak menyarankan belajar dari telepon genggam karena ukuran layarnya yang kecil bisa mendorong anak-anak melihat lebih dekat," tambah dr Dyana.

dr Dyana menganjurkan bagi masyarakat yang seharian bekerja di depan layar komputer agar menerapkan rumus 20x20.

Jika sudah lebih dari dua jam, masyarakat diminta mengistirahatkan mata dengan cara melihat fokus ke jarak 6 meter selama 20 detik.

"Hal tersebut memungkinkan mata melakukan kontraksi-relaksasi sehingga terhindar dari mata lelah," terang dr Dyana.

Selain itu pengaturan ritme berkedip juga rupanya sangat penting karena berfungsi melembabkan permukaan mata.

Tak lupa, lakukan pemeriksaan penting terhadap kondisi mata ke dokter.

Di sisi lain, sulitnya jangkauan fasilitas kesehatan mata bagi sebagian masyarakat juga menyebabkan banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan mata.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved