Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perayaan 50 Tahun Provinsi MSC Indonesia, Kardinal Suharyo Puji Semangat Misionaris di Maluku-Papua

Tarekat MSC hadir dari daerah yang paling sulit. Mulai dari Maluku, Irian Barat (Papua), Sulawesi lalu ke Karesidenan Pekalongan, Jawa Tengah.

Dokumentasi MSC Indonesia
Kardinal Ignatius Suharyo didampingi Provinsial MSC Indonesia Pastor Samuel Maranresy MSC memimpin perayaan syukur 50 tahun Provinsi MSC Indonesia sekaligus 90 tahun kehadiran MSC di Jakarta dalam misa di Gereja Bunda Hati Kudus (BHK) Kemakmuran Jakarta, Selasa (12/10/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kardinal Ignatius Suharyo memimpin misa perayaan syukur 50 tahun Provinsi Misionaris Hati Kudus (MSC) Indonesia di Gereja Bunda Hati Kudus (BHK) Kemakmuran Jakarta, Selasa (12/10/2021).

Perayaan syukur tersebut sekaligus untuk 90 tahun kehadiran MSC di daerah Jakarta.

MSC merupakan tarekat para misionaris Katolik yang dikenal dari gelar MSC di belakang namanya.

Uskup Manado Rolly Untu dan Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi termasuk anggota tarekat MSC.

MSC adalah singkatan berbahasa Latin, Missionarii Sacratissimi Cordis (Iesu), yang berarti ‘Misionaris Hati Kudus (Yesus)’.

Dalam khotbahnya, atas nama para uskup dan administrator terutama di mana Tarekat MSC memberi pelayanan, Kardinal Suharyo memberi selamat 50 tahun provinsi tarekat MSC.

Kardinal yang juga Uskup Agung Jakarta mengucapkan terima kasih atas semua yang telah dirintis, dirawat oleh tarekat Misionaris Hati Kudus Yesus.

Atas nama Keuskupan Agung Jakarta di mana 90 tahun MSC berkarya Mgr Suharyo juga memberi selamat.

Ia berterima kasih kepada provinsial MSC Indonesia yang telah mengizinkannya untuk merayakannya tanggal 12 Oktober, berbeda dari tangggal seharusnya 6 Oktober berhubung penahbisan Uskup Padang.

Ia mengatakan, semua tahu kehadiran MSC jauh sebelumnya di Indonesia jauh sebelum ditetapkan sebagai provinsi.

Tarekat MSC hadir dari daerah yang paling sulit. Mulai dari Maluku, Irian Barat (Papua), Sulawesi lalu ke Karesidenan Pekalongan, Jawa Tengah.

"Bukan hanya teritorial. MSC juga ikut mendirikan Konferensi Waligereja Indonesia tahun 1924," katanya.

Dengan sejarah seperti ini, kata Mgr Suharyo, Tarekat MSC telah ikut melukis wajah Gereja Indonesia termasuk Keuskupan Agung Jakarta.

"Syukur kepada Tuhan atas keluarga besar MSC yang telah melayani," ujarnya.

Ucapan syukur itu telah diikuti niat untuk terus mengemban tanggung jawab dengan tiga pokok perayaan, yaitu mengenang, merayakan dan membaharui sesuai inspirasi sabda Tuhan.

Ia mengaku saat persiapan ibadah, ia merenungkan kalau mengenang berarti melihat sejarah, kalau merayakan seperti yang mereka buat saat ini.

"Tapi kalau pembaharuan, pembaharuan macam apa yang dibayangkan seperti dalam Lukas 4:16-21 (bacaan Injil perayaan)?" katanya.

Ia menafsirkan itu mulai dari sejarah berdirinya MSC.

Lewat permenungan yang panjang, pater pendiri MSC Jules Chevalier menemukan cinta Allah adalah obat mujarab bagi penyakit zaman.

Suharyo membaca cinta Hati Kudus Yesus yang diwartakan Yesus untuk tahun rahmat Tuhan.

"Kita tahu tahun rahmat Tuhan adalah tahun pembaharuan," katanya.

Karena umat Allah tidak harmonis, dirayakanlah Tahun Yobel.

Dalam 50 tahun sekali, dibuatlah sangat teliti perayaan itu seperti yang dikatakan kitab suci.

Cinta kasih Allah dalam Hati Kudus Yesus diwartakan dalam tahun rahmat Tuhan.

Jika dirunut ke belakang, tahun rahmat Tuhan berakar dari hati Allah yang peduli terutama dalam Kitab Kejadian.

Kain yang membunuh Habel adalah model wajah manusia yang tidak peduli. Tapi ketika Kain ketakutan akan dibunuh juga, Allah peduli kepada Kain.

Tuhan juga peduli kepada mereka yang tak punya hati.

Mgr Suharyo juga mengatakan Allah sebelumnya peduli kepada alam semesta.

Tuhan Allah mengambil manusia dari Taman Eden untuk memelihara tanah.

Itu juga diwartakan Yesus tentang Tahun Yobel dan tahun rahmat Tuhan itu.

Dalam sejarah dunia modern saat ini Paus Fransiskus telah menulisnya dalam dua dokumen Gereja, yaitu Ensiklik Laudato Si sebagai kepedulian kepada semesta alam dan Fratelli Tutti tentang persahabatan dan persaudaraan sosial.

Para Misionaris Hati Kudus Yesus komunitas Jakarta diabadikan seusai perayaan syukur 50 tahun Provinsi MSC Indonesia.
Para Misionaris Hati Kudus Yesus komunitas Jakarta diabadikan seusai perayaan syukur 50 tahun Provinsi MSC Indonesia. (Dokumentasi MSC Indonesia)

Ucapan syukur 50 tahun provinsi MSC Indonesia, 90 tahun MSC di Jakarta, juga kehadiran para perintis tahun 1902 di Indonesia dalam hubungannya dengan membaharui, tahun Yobel itu hendaknya diisi dengan kemampuan membaca tanda-tanda zaman.

Dokumen Paus Fransiskus hendaknya dipertimbangkan sebagai jalan kreatif.

"Dikasihilah Hati Kudus Yesus di mana-mana dan selama-lamanya," katanya.

Sebelumnya, para Misionaris Hati Kudus Yesus daerah Sulawesi-Kalimantan Timur mengadakan perayaan 50 tahun provinsi MSC Indonesia, Rabu (6/10/2021).

Perayaan dimulai dengan misa syukur di gereja Paroki Hati Kudus Karombasan, Manado.

Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC menjadi selebran utama misa.

Ia ditemani Diakon Ovan Adikila, satu di antara seorang pemimpin MSC Indonesia Pastor Hubertus Berry Pareira, dan Superior Daerah MSC Sulawesi Kalimantan Timur Pastor Herry Purasa MSC.

Dalam khotbahnya, Uskup Rolly menekankan persaudaraan dan perhatian kepada orang miskin.

Anggota MSC harus mau menyebarkan identitas mereka dalam hal consecratio, communio, dan missio.

Anggota MSC harus membaharui diri dan mengikuti nasihat Injil yaitu ketaatan, kemurnian dan kemiskinan.

"Ini yang membuat kita menjadi unik," ujarnya.

Ia meminta semua melihat kembali identitas dan menjadi anugerah.

Baginya melihat identitas menantang bagi banyak orang.

Ada yang melihat identitas dari harta dan status hidup.

Ia ingin melalui Kristus dan bersama Dia kita mencintai seperti Kristus mencintai.

"Semua berpangkal pada motto Jules Chevalier, pendiri MSC. Semoga hati kudus Yesus dikasihi di mana-mana," katanya.

Seusai misa diadakan peletakan batu pertama pembangunan biara MSC Sulawesi-Kalimantan Timur.

Selain Uskup Rolly, Pastor Herry Purasa dan Wali Kota Manado Andre Angouw juga meletakkan batu pertama.

Uskup Manado Mgr Rolly Untu MSC memimpin ibadah peletakan batu pertama pembangunan biara  MSC Sulawesi-Kalimantan Timur di Karombasan, Manado, Rabu (6/10/2021).
Uskup Manado Mgr Rolly Untu MSC memimpin ibadah peletakan batu pertama pembangunan biara MSC Sulawesi-Kalimantan Timur di Karombasan, Manado, Rabu (6/10/2021). (Dokumentasi Keuskupan Manado)

Di Jakarta, juga pada 6 Oktober, para anggota tarekat MSC menggelar misa syukur di aula provinsialat.

Perayaan dimulai dengan misa yang dipimpin Provinsial MSC Indonesia Pastor Sam Maranresy MSC.

Dalam khotbahnya, ia memulai dengan penegasan pokok "mari memulihkan nama kita".

Ia mengatakan, berdasarkan konferensi umum 2020-2021 dikatakan mereka harus berubah dari egosistem ke ekosistem.

Mereka bukan hanya berpikir soal diri mereka sendiri tapi dalam kesatuan dengan MSC lain di seluruh dunia, dalam unio-unio dan regio-regio. Mereka harus berpikir kebutuhan Gereja

"Kita we dan bukan I," katanya.

Ia mengatakan, kebetulan pada 2021-2023 ada sinode Gereja universal. Sinode akan dibuka pada 10 Oktober 2021 oleh Paus Fransiskus.

Sinode akan berisi materi pendalaman dari tingkat komunitas basis.

Setelah tingkat keuskupan, hasilnya akan dibawa ke tingkat nasional yaitu di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Setelah tingkat benua, hasil akan dibawa dalam sinode para uskup di Roma tahun 2023.

"Ini gereja sinodal. Kita berjalan bersama dengan tema sinode ‘persekutuan, partisipasi, misi’," katanya.

Sama seperti sinode, MSC harus menyiapkan sistem, entitas, kehadiran dan keterlibatan dalam Gereja. (*)

Baca juga: Prabowo Subianto Digugat Rp 1,110 Miliar Oleh Afianti Sebab Dicopot Dari Ketua DPRD Cirebon

Baca juga: Kebakaran di Bitung, Perempuan WNA Berulang-ulang Panggil Petugas Damkar

Baca juga: Dulu Pegawai KPK, Heryanto Kini Jadi Kenek Bangunan Usai Dipecat Karena Tak Lulus TWK

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved