Berita Internasional
Saling Gelar Uji Rudal Balistik, Korut Tuding Ketidakstabilan di Semenanjung Akibat AS dan Korsel
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pengembangan senjata negaranya diperlukan dalam menghadapi kebijakan bermusuhan dari Amerika Serikat
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kedua Korea terlibat dalam perlombaan senjata yang semakin meningkat.
Baru-baru ini, Kedua belah pihak gencar menguji rudal balistik jarak pendek yang semakin canggih dan perangkat keras lainnya.
Sebelumnya Korea Utara memberi peringatan terkait dengan program latihan militer bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Namun Kedua negara itu tetap melanjutkan latihan meskipun Korea Utara memberi peringatan bahwa program tersebut akan menghambat kemajuan dalam meningkatkan hubungan antar-Korea.
• Hidup Selama 256 Tahun, Li Ching Yuen Jadi Manusia Tertua di Bumi, Ini Fakta dan Rahasianya
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pengembangan senjata negaranya diperlukan dalam menghadapi kebijakan bermusuhan dari Amerika Serikat dan peningkatan persenjataan militer di Korea Selatan yang menimbulkan ketidakstabilan di semenanjung.
Kantor berita resmi Korea Utara (KCNA) Selasa (12/10/2021) mengutip Kim yang menyebutkan bahwa Pyongyang hanya meningkatkan militernya untuk membela diri dan tidak untuk memulai perang.
"Amerika Serikat telah sering mengisyaratkan bahwa mereka tidak memusuhi negara kita, tetapi tidak ada petunjuk perilaku bagi kita untuk mempercayainya,” ujar Kim, yang berpidato pada Pameran Pengembangan Pertahanan, seperti dilansir dari Al Jazeera.
“Kita harus kuat demi anak cucu kita. Pertamanya, kita harus kuat dulu. Ancaman militer yang dihadapi negara kita berbeda dari apa yang kita lihat 10, lima atau tiga tahun lalu,” kata Kim.
Ia menambahkan bahwa ketegangan di Semenanjung Korea tidak akan mudah diselesaikan gara-gara AS.
Yang Uk, seorang ahli dalam studi strategis militer di Universitas Hannam di Seoul, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pesan Kim tentang dugaan permusuhan AS tidak berarti apa-apa jika tidak konstan.
Kim membuat pernyataan itu saat berdiri di depan sejumlah persenjataan, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-16, yang foto-fotonya ditayangkan di surat kabar partai berkuasa Rodong Sinmun.
Hwasong-16 adalah ICBM terbesar Korea Utara dan diresmikan pada parade militer pada Oktober 2020, tetapi belum diuji coba.
“Kami tidak membahas perang dengan siapa pun, melainkan untuk mencegah perang itu sendiri dan secara harfiah meningkatkan pencegahan perang untuk perlindungan kedaulatan nasional,” katanya.
Kedua Korea terlibat dalam perlombaan senjata yang semakin meningkat.