Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manusia Tertua

Hidup Selama 256 Tahun, Li Ching Yuen Jadi Manusia Tertua di Bumi, Ini Fakta dan Rahasianya

Tahukah kamu kalau didunia ini ada manusia yang hidup sampai dua abad lamanya, diketahui seorang pria asal China memiliki umur 256 tahun.

Editor: Glendi Manengal
ist via Tribun Medan
Li Ching-Yuen manusia tertua di bumi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tahukah kamu kalau didunia ini ada manusia yang hidup sampai dua abad lamanya.

Diketahui seorang pria asal China memiliki umur 256 tahun.

Berikut ini kisah Li Ching-Yuen yang sebut sebagai manusia tertua di bumi.

Baca juga: Sosok Kristania Virginia Besouw, Mantan Miss Indonesia Asal Manado yang Jadi Tentara di Amerika 

Baca juga: Info Terkini Bantuan Kuota Data Internet dari Pemerintah, Begini Cara Mendapatkannya

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pukul 01.45 WIB, Wakil Ketua Dewan Meninggal, Korban Jatuh Tertabrak Mobil

Siapakah manusia paling tua di dunia?

Seorang lelaki asal China bernama Li Ching-Yuen mengklaim manusia tertua yang pernah hidup di Bumi.

Li Ching-Yuen mengklaim lahir pada tahun 1736 atau 1677 dan meninggal pada 6 Mei 1933.

Tapi, apakah bisa manusia hidup selama 256 tahun?

Melihat tahun kelahirannya, membuat Li Ching-Yuen berusia 197 atau 256 tahun ketika dia meninggal.

Manusia yang paling lama hidup sampai saat ini tercatat wanita Prancis, Jeanne Calment dan dia hidup selaam 122 tahun.

Tidak seperti, Li Ching-Yuen, usia Jeanne Calment terkonfirmasi.

Sedangkan Li Ching-Yuen, tidak ada bukti pasti tentang usianya dan karenanya banyak ahli gerontologi mengabaikannya.

Bahkan, menyebutnya hanyalah mitos belaka. Lalu siapa Li Ching-Yuen?

Li Ching-Yuen lahir pada tahun 1677 atau 1736 di Qijiang Xian, Sichuan, Kekaisaran Qing.

Dia adalah seorang ahli Qigong yang menjelaskan keterampilan meditasi dan pernapasannya bersama dengan pengetahuan tentang tanaman obat.

Li Ching-Yuen menghabiskan sebagian besar hidupnya di pegunungan mempelajari dan menjual jamu Cina.

Makanannya terutama terdiri dari ramuan ini bersama dengan anggur beras.

Pada 1749, Li bergabung dengan tentara Panglima provinsi Yeuh Jong Chyi, sebagai guru seni bela diri dan sebagai penasihat taktis.

Li Ching-Yuen (juga diucapkan sebagai Li Ching-Yun), menjadi populer pada tahun 1920-an ketika ia disebutkan di Surat Kabar A.S. tentang kelahirannya pada tahun 1677 atau 1736.

Li Ching-Yuen sendiri mengklaim bahwa ia lahir pada tahun 1736.

Namun, Wu Chung-Chieh, seorang profesor Universitas Chengdu, menyebutkan bahwa Li lahir pada tahun 1677.

Seperti yang diterbitkan di New York Times, Wu memiliki akses ke dokumen Pemerintah Kekaisaran Tiongkok dari tahun 1827.

Di mana Li diberi selamat atas ulang tahunnya yang ke-150 pada tahun 1827 dan kemudian pada hari ulang tahunnya yang ke-200 pada tahun 1877.

Artikel lain dari New York Times juga menyebutkan tentang pria tua dari lingkungan Li.

Artikel tersebut menyatakan bahwa orang-orang tua ini telah mendengar tentang Li dari kakek mereka ketika mereka masih anak-anak dan Li adalah seorang pemuda.

Para peneliti mengklaim cerita ini salah tetapi masih banyak yang percaya bahwa manusia dapat hidup lebih lama dengan diet ketat, meditasi, dan latihan spiritual.

Beberapa orang percaya bahwa Li Ching-Yuen dapat hidup selama bertahun-tahun karena latihan yang dia lakukan dengan benar, teratur, dan tulus selama 120 tahun.

Artikel lain di Evening Independent menyebutkan bahwa Li telah menemukan sejenis ramuan ajaib di pegunungan Yunnan yang tidak membuatnya menua.

Orang Tertua di Indonesia

Nama Mbah Arjo Suwito sempat menjadi pembicaraan warganet Indonesia beberapa waktu lalu. Hal ini disebabkan 'predikatnya' sebagai manusia tertua di dunia.

Hari ini, nama warga Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, tersebut kembali menjadi pembicaraan.

Namun, kali ini nama Mbah Arjo dibicarakan seiring dengan kabar duka yang menyertainya.

Mbah Arjo, sang kakek tertua di Indonesia tersebut meninggal dunia pada Selasa (21/5/2019) malam.

Mbah Arjo Suwito, manusia tertua di Indonesia asal Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. (Surya/Imam Taufiq)

Sebelumnya ia sempat dirawat di RSUD Mardi Waluyo, Wlingi, sejak Jumat (17/5/2019) malam lalu, karena merasa badannya agak lemas.

Jasad kakek yang usianya diklaim berusia 193 tahun itu, dimakamkan di TPU Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Rabu (22/5/2019) siang.

Atas wasiat almarhum, saat mayatnya dimasukkan ke liang lahat, dibunyikan petasan.

"Kalau wasiatnya saat masih gerah di rumah sakit, mbah Arjo minta agat saat mayatnya diangkat dari rumah duka, untuk dibawa ke makam, agar dibunyikan petasan dua. Itu juga kami turuti," kata Widodo, Kades Gadungan.

Tak hanya itu, mbah Arjo juga berwasiat, agar saat jasadnya dimasukkan liang lahat, juga disambut dengan dua suara petasan.

"Semua wasiatnya, sudah kami realisasikan semua. Sebab, beliau itu orang baik, sabar dan sesepuh kita. Hidupnya hanya menjalani kesabaran dengan tinggal jauh dari keramaian," ungkapnya.

Menurut Widodo, mbah Arjo itu orang tertua di Indonesia. Berdasarkan catatan di buku desa, mbah Arjo tercatat lahir pada 1825.

Sebelum tinggal di lereng Gunung Kelud, tepatnya di Gunung Gedang, mbah Arjo menjadi oengembara.

Ia baru tinggal di tengah hutan, atau di lereng Gunung Kelud dan membuat rumah sederhana pada tahun 1990-an.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia tak bingung karena mendapatkan gaji dari pemerintah sebagai juru kunci Candi Branjang, yang berada satu komplek dengan tempat tinggalnya.

Candi itu merupakan penemuan mbah Arjo dan dia diangkat sebagai juru kunci.

"Atas penemuan candi itu, mbah Arjo dijadikan juru kunci dan dapat bayaran," ungkapnya.

Di tempat yang terpencil karena jauh dari mana-mana (perkampungan), mbah Arjo tinggal berdua dengan anak perempuannya, yakni Ginem (52).

Ginem adalah anak mbah Arjo yang ke-18 dari istrinya yang keenam.

"Meski tinggal di tempat yang seperti itu, mbah Arjo sangat sabar, dan menjalani hidup dengan tulus. Itu patut jadi panutan kami, yang muda-muda," pungkasnya.

(*/Tribun-Medan.com) 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Li Ching Yuen Manusia Tertua di Bumi, Hidup 256 Tahun, Ini Fakta dan Rahasianya Bisa Hidup Lama.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved