Rudenim Manado Buat Tim Khusus Pantau WNA yang Ada di Masyarakat

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kepala Keasistenan Substansi IV Ombudsman RI Yustus Maturbongs mengunjungi Rumah Detensi Imigrasi Manado, Rabu (6/10/2021).

Dalam kunjungan pihak Ombudsman di Rumah Detensi Imigrasi Manado tidak menemukan catatan khusus, namun mendapati beberapa WNA yang mana berasal dari Afganistan dan Filipina.

"Menurut penjelasan dari petugas Rudenim memang ada beberapa orang warga Afganistan yang tidak ditahan di Rudenim, melainkan berbaur dengan masyarakat," ucapnya.

Kepala Keasistenan Substansi IV Ombudsman RI Yustus Maturbongs mengatakan dalam pengawasan terhadap WNA di tengah masyarakat itu sudah ada tim khusus bernama Tim Pengawasan Orang Asing.

"Jadi Tim Pora ini bertugas untuk memantau aktifitas pergerakan dari para WNA ini, dan pelaksanaan itu cukup efektif menurut saya," katanya.

Jadi, Yustus melanjutkan, alasan para WNA ini diberikan akses berbaur ke masyarakat yaitu karena mereka sudah cukup lama berada di Rudenim

"Sudah sekitar 10 tahun mereka di sini mencari suaka dan terus bermohon untuk diberikan identitas," pungkasnya.

Hal itu pun menjadi perhatian Ombudsman RI yang mengarahkan agar Rudenim berkoordinasi dengan BIN atau Polisi agar para WNA tersebut bisa diawasi sepenuhnya.

"Namun saya sudah mengingatkan agar kelonggaran tersebut tidak sampai menimbulkan kecemburuan bagi para Dertensi Imigrasi yang lain, kalau mereka bebas kenapa kami masih ditahan," jelasnya.

Ia menegaskan agar pihak Rudenim bisa kembali menerapkan SOP dan aturan dasar yang telah berlaku.

"Takutnya, jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan di luar sana, maka yang akan dicari yaitu lembaga yang menangani para WNA ini yaitu Rudenim," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Keasistenan Substansi IV Ombudsman RI Yustus Maturbongs, Plt Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulut Jonny Pesta Simamor, Anggota Ombudsman RI Jemsly Hutabarat dan Kepala Rutan Kelas IIA Malendeng Manado Yosep Antonius meninjau langsung kondisi Rutan Kelas IIA Malendeng Manado, Rabu (6/10/2021).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk menilai seberapa siapkah sistem mitigasi bencana yang ada di tiap Lapas atau Rutan ini.

Selain itu, peninjauan ini juga untuk memeriksa SOP keamanannya, kemudian sarana dan prasarana fasilitas mitigasinya.

Sekaligus melihat jumlah tahanan dan kapasitas di dalam lapas, juga dari kompetensi para petugasnya yang apakah sudah berkompeten atau belum.