G30S PKI
Letkol Untung Syamsuri, Pelaku G30S PKI yang Ditembak Mati, Sempat Berharap Ditolong Soeharto
Sosok Letnan Kolonel Untung, Ketua Dewan Revolusi saat Gerakan 30 September PKI atau G30S PKI.
Untuk Kusman sendiri, tidak banyak yang tahu dirinya ditugaskan di mana.
Kemungkinan besar dia masih ditempatkan di Pulau Jawa.
Pasalnya setelah Jepang kalah dia berada di Jawa Tengah. Heiho menjadi awal karir Kusman sebagai militer profesional yang dibayar.
Setelah Heiho dibubarkan, Kusman menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang menjadi cikal bakal TNI.
Berganti nama "Untung"
Dilansir dari buku Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualan (2010) karya Julius Pour, semasa perang kemerdekaan Kusman bertugas di daerah Wonogiri sebagai anggota batalyon Soedigdo.
Batalyon Sudigdo merupakan bagian dari Divisi Panembahan Senopati yang berbasis di Jawa Tengah bagian selatan.
Banyak dipengaruhi paham-paham komunis./marxisme.
Batalyon tersebut diyakini terlibat dalam Peeristiwa Madiun 1948.
Ketika Batalyon Sudigdo dibersihkan oleh pasukan Siliwangi, Kusman yang pangkatnya sudah sersan mayor meloloskan diri ke Madiun dan menjadi bagian kecil dari pemberontakan Madiun Affair 1948.
Setelah peristiwa Madiun dan Agresi Militer Belanda II, Kusman kembali ke Jawa Tengah dan mengganti nama menjadi Untung.
Dirinya bergabung kembali dengan TNI dan pernah menjabat Komandan Batalyon Banteng Raider.
Pada 1949, dia bergabung di Batalyon 444 di Kleco, Solo sebagai komandan Kompi.
Pada 10 Oktober 1950 berubah menjadi Brigade Panembahan Senopati.
Wilayahnya meliputi Surakarta dan berkedudukan di Surakarta.