G 30 S PKI
Hasil Otopsi Jenazah 6 Jendral dan Satu Perwira Korban G 30 S PKI, Semua Alami Penyiksaan
Tujuh mayat jenderal korban G30S/PKI ditemukan di dalam sumur di Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada 4 Oktober 1965, dibawa ke RSPAD untuk diotopsi
TRIBUNMANADO.CO.ID- Peristiwa Gerakan 30 September PKI takkan pernah terhapus dari sejarah kelam Bangsa Indonesia.
Saat itu, mereka membunuh 6 Jendral dan satu Perwira TNI dengan keji dan membuang jenazahnya di lubang buaya.
Mereka diperlakukan tak sewajarnya, meski sudah menjadi mayat.
Baca juga: Anggota PKI Kebal Peluru, Tak Gentar Meski Bakal Dieksekusi Mati, Danton: Punya Ilmu Yah?

Bagi Anda yang baru-baru ini menonton film ‘Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI’, maka Anda akan membayangkan yang terjadi begitu mengerikannya di tahun 1965 itu.
Di dalam film tersebut terdapat bagian yang mempertontonkan penyiksaan para jenderal di Lubang Buaya sebelum dimasukkan ke dalam sumur.
Seperti itulah yang terlihat dari film ‘Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI’ besutan sutradara Arifin C. Noer, yang kemudian mengakui ada sedikit dramatisasi dalam film tersebut.
Baca juga: Kisah Ir. Sakirman Politbiro CC PKI, jadi Buronan Tentara hingga Tewas Ditembak di Tempat

Memang berita yang ditulis beberapa surat kabar ketika itu menarasikan bahwa Ahmad Yani dicungkil matanya,
yang lebih sadis lagi, kemaluan para korban diiris-iris menggunakan silet, lalu dipermainkan oleh para pelaku yang kebanyakan perempuan.
Lalu, benarkah ‘pencukilan’ mata itu terjadi?
Fakta di balik peristiwa 1965 yang terkunci rapat itu sekiranya selama ini hanya mengalir dari ruang kelas kedokteran satu ke kelas kedokteran yang lain.
Baca juga: Pengakuan Saksi G30S PKI: Pak Untung dan Pak Latief Pamitan dengan Soeharto Mau Nyulik Jenderal

Dalam Majalah Intisari edisi September 2019, tulisan Saksi Bisu dari Ruang Forensik mencoba menguraikan hasil sebenarnya dari fakta-fakta yang tersembunyi di ruang forensik tersebut.
Bahwa cerita ‘pencukilan’ mata dan ‘pemotongan’ penis memang sudah terdengar lebih dahulu di masyarakat sekitar.
Setelah tujuh mayat jenderal korban G30S/PKI ditemukan di dalam sumur di Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada 4 Oktober 1965, kemudian dibawa ke RSPAD untuk diotopsi.
Dibuatlah tim untuk menangani mayat-mayat tersebut, yang terdiri dari dua dokter RSPAD, yaitu dr Brigjen. Roebiono Kartopati dan dr. Kolonel. Frans Pattiasina; lalu ada tiga dari Ilmu Kedokteran Kehakiman UI, Prof. dr. Sutomi Tjokronegoro, dr. Liau Yan Siang, dan dr. Lim Joe Thay.
Ahmad Yani
para korban
peristiwa 1965
Gerakan 30 September PKI
Lubang Buaya
saksi bisu
Ruang Forensik
masyarakat
hasil otopsi
Peran CIA Dalam Peristiwa G 30 S PKI, Punya Tujuan Utama Singkirkan Soekarno |
![]() |
---|
Soekarno Tak Tahu 6 Jendralnya Dibunuh PKI Padahal Posisinya Dekat Malam Itu |
![]() |
---|
3 Versi Alasan Soekarno Dekat Dengan PKI, Senang Njoto Tapi Benci DN Aidit |
![]() |
---|
Kisah Penangkapan Mbah Suro Dukun Sakti PKI dan Punya Ilmu Kebal, Takluk Dikepung RPKAD |
![]() |
---|
Selain DN Aidit, Pria Ini Juga Bertanggungjawab Atas Peristiwa G 30 S PKI, Dieksekusi Mati 1986 |
![]() |
---|