Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Soal Mimbar Masjid Dibakar hingga Penembakan Ustadz Mandapat Tanggapan Mahfud MD

Insiden tersebut disoroti publik hingga dari Menkopolhukam Mahfud MD memberi tanggapan.

Editor: Glendi Manengal
Tribunnews/Irwan Rismawan
Menko Polhukam Mahfud MD 

Terpisah, Kapolsek Batuampar, AKP Salahuddin membenarkan penyerangan ustaz tersebut.

"Iya benar kejadiannya," ujar AKP Salahudin saat dikonfirmasi melalui telepon.

Terkait motif dan identitas pelaku, Salahuddin belum merinci secara detail karena perkara tersebut dilimpahkan ke Polresta Barelang..

"Kasus ini sudah di limpahkan ke Polresta Barelang, guna penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Mahfud MD: Jangan Terprovokasi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, menanggapi insiden pembakaran mimbar Masjid Raya Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang terjadi baru-baru ini.

Mahfud menilai kejadian pembakaran inilah yang sebenarnya disebut dengan kriminalisasi.

"Yang terjadi belakangan ini, justru orang yang disebut ustaz, tokoh atau tempat ibadah itu menjadi korban dari sebuah kegiatan kriminal yang nyata," kata Mahfud dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (26/9/2021).

Bukan malah pernyataan "kriminalisasi terhadap ulama atau ustad"-nya.

Hal ini, kata Mahfud, adalah sebuah pernyataan yang salah.

Oleh sebab itu, Mahfud meminta masyarakat untuk jeli dan tidak mudah terprovokasi atas padanan kata tersebut.

Dijelaskan Mahfud, kriminalisasi terhadap ulama atau ustaz itu berati ulama atau ustaz tidak melakukan kegiatan apa-apa lalu dituduh melakukan tindak kriminal.

"Istilah kriminalisas ini salah, karena kalau kriminalisasi terhadap ulama atau ustaz, itu berati ulama atau ustaz tidak melakukan kegiatan apa-apa lalu dituduh melakukan tindak kriminal, itu namanya tidak kriminal."

"Sehingga tidak bisa dianggap kriminalisasi terhadap tokoh agama, oleh sebab itu kita semua harus hati-hati agar tidak terprovokasi."

"Kita harus menjaga keamanan dan perdamaian di negara ini," terang Mahfud.

Mahfud menegaskan jika ada yang mengatakan kejadian kontroversial ini merupakan peningkatan gejala kriminalisasi terhadap ulama atau ustaz, maka itu tidaklah benar.

Pemerintah, kata Mahfud, menyatakan sangat menyesalkan kejadian tersebut dan mengutuk para pelakunya.

Mahfud mengabarkan para pelaku saat ini tengah diproses, ia juga meminta aparat keamaan untuk mengusut tuntas kejadian ini.

"Saya sudah memerintahkan ke aparat keamaan untuk mengusut kejadian ini, dan pihak kepolisian telah menangkap para pelaku ini, dan saat ini sedang diproses."

"Saya berharap pemeriksaan ini harus tuntas dan terbuka, jangan terburu-buru memutuskan bahwa pelakunya orang gila," kata Mahfud.

Selain itu, Mahfud juga meminta aparat untuk meningkatkan pengawasan dan kesiapsiagaan untuk menjaga keamanan dan membangun harmoni di tengah-tengah masyarakat.

Termasuk pengawasan terhadapat tempat maupun tokoh ibadah dengan sebaik-baiknya.

Hal ini dilakukan agar agama tidak dijadikan alat pemecah persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebagi informasi, selain pembakaran mimbar masjid tersebut, sebelumnya juga terjadi peristiwa kekerasan dan tindakan brutal kepada seorang ustaz di Batam.

Kala itu, sang ustaz tengah memberikan ceramah.

Ustaz tersebut kemudian ditusuk oleh seorang yang tidak dikenal. sumber data: Tribunnews.com

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Reaksi Mahfud MD Atas Penembakan Ustadz di Tangerang, Ustaz Diserang di Batam, Mimbar Masjid Dibakar.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved