Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Soal Mimbar Masjid Dibakar hingga Penembakan Ustadz Mandapat Tanggapan Mahfud MD

Insiden tersebut disoroti publik hingga dari Menkopolhukam Mahfud MD memberi tanggapan.

Editor: Glendi Manengal
Tribunnews/Irwan Rismawan
Menko Polhukam Mahfud MD 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mahfud MD soroti beberapa aksi anarkis yang terjadi di Indonesia.

Mulai dari penembakan ustadz di Tangerang, ustadz diserang di Batan hingga mimbar masiji dibakar.

Insiden tersebut disoroti publik hingga dari Menkopolhukam Mahfud MD memberi tanggapan.

Baca juga: Harapan Vannesa Timbuleng pada Peringatan 3 Tahun Kepemimpinan Royke Octavian Roring di Minahasa

Baca juga: Peringatan Dini Besok Selasa, 28 September 2021, BMKG: Sejumlah Wilayah Waspada Alami Cuaca Ekstrem

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Selasa (28/9/2021), Ada yang Mungkin Akan Bertengkar dengan Pasangan

Telah terjadi penembakan ustadz di Tangerang dan ustadz diserang di Batam serta mimbar masjid dibakar di Makassar, ini kata Menkopolhukam Mahfud MD.

Heboh Insiden penembakan ustadz di Tangerang terjadi dan korbannya adalah Ustadz Armand (43) pada Sabtu (18/9/2021) pukul 18.30 WIB, dan terjadi pula ustadz diserang di Batam serta mimbar masjid dibakar.

Menkopolhukam Mahfud MD memberikan tanggapan mengenai penembakan ustadz di Tangerang dan ustadz diserang di Batam serta mimbar masjid dibakar di Makassar itu.

Sebelumnya, Ustaz Armand (43) di Tangerang ditembak seorang paranormal.

Ustaz Armand ditembak dua orang tak dikenal (OTK) seusai salat magrib di sekitar rumahnya pada, Sabtu (18/9/2021) pukul 18.30 WIB. 

Hari ini, Senin (20/9/2021) Ustaz Abu Syahid Chaniago diserang di Baitussyakur Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Peristiwa itu lantas membuat Ibu-ibu pengajian menjerit histeris.

Awalnya Ustaz Abu Syahid Chaniago sedang memberikan ceramah di Masjid Baitussyakur Batam.

Mendadak seorang pria yang belakangan diketahui bernama Darmansyah menerobos dan menyerang  Ustaz Abu Syahid Chaniago.

Melihat kejadian itu sontak ibu-ibu majelis taklim menjerit histeris.

Pelaku penyerangan Ustaz Abu Syahid Chaniago di Masjid Baitussyakur Batam, Senin (20/9/2021) sudah dibawa ke Polresta Barelang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Darmansyah  itangkap setelah menyerang Ustaz Abu Syahid Chaniago yang sedang memberikan pengajian kepada ibu-ibu di masjid yang terletak di kawasan Jodoh, Batu Ampar, Batam itu.

Video penyerangan ustaz tersebut langsung viral di media sosial. Polisi pun turun tangan dalam kasus ini.

Setelah pelaku ditahan oleh Polsek Batu Ampar, kasusnya dilimpahkan ke Polresta Barelang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pelaku menggunakan baju kemeja hitam yang sudah lusuh.

Memang beberapa pertanyaan yang disampaikan penyidik kepadanya tidak ditanggapi sesuai dengan pertanyaan.

Sejauh ini, polisi belum mau memberikan komentar lebih lanjut. Mengingat kasus ini masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian.

Pantauan TRIBUNBATAM.id Senin, (20/9/2021) sore puluhan masyarakat terus mendatangi kawasan masjid Baitusysyakur itu.

Beberapa aparat kepolisian dari Polsek Batu Ampar dan Polda Kepri tampak berada di dalam masjid sembari berbincang dengan beberapa pengurus masjid.

Tidak hanya itu, beberapa masyarakat sedang melakukan shalat di dalam masjid itu.

Diarea parkir tampak ada puluhan motor dan mobil sedang terparkir rapih baik itu di sisi kiri dan kanan.

Terlihat di depan pos sekutiri ada beberapa orang sedang berbincang-bincang mengenai hal ini.

Ketua harian masjid Baitusysyakur Hendri Marzon mengatakan kejadian itu terjadi pada pukul 11.00 WIB.

"Peristiwa tersebut terjadi saat ibu-ibu sedang melakukan pengajian rutin, yang biasanya dilakukan setiap hari Senin pagi," katanya.

Ia mengakui kejadian tersebut tergolong spontanitas. Dan membuat ibu- ibu pengajian panik.

Saat ini Ustaz Abu Syahid Chaniago sudah berada di rumahnya.

"Akibat kejadian tersebut Ustadz Abu mengalami luka memar di pipi kanan diduga terkena tendangan dari kaki pelaku," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, Ustaz Abu Syahid Chaniago diserang oleh orang tidak dikenal (OTK) saat tengah memberikan ceramah ke ibu-ibu pengajian di Masjid Baitussyakur, Kota Batam, Senin (20/9/2021).

Penyerangan ini berlangsung sekira pukul 11.15 WIB atau beberapa menit sebelum azan Dzuhur berkumandang.

Menurut rekan seprofesi Abu Syahid, Safari Ramadhan, peristiwa tersebut terjadi secara spontan.

Tak lama setelah mendapat kabar itu, Safari menghubungi Abu Syahid untuk memastikan kronologi penyerangan.

"Jadi saya sudah konfirmasi ke beliau (Abu Syahid). Ada memar di tubuh beliau, dan kakinya juga kena sedikit," kata Safari saat dikonfirmasi Tribun Batam.

Beruntung, serangan terhadap Abu Syahid tak menyebabkan ustaz kondang itu terluka parah.

Sebab, OTK datang secara tiba-tiba dan langsung mencoba untuk memukulnya ketika berdiri dan memberi ceramah ke para jemaah.

Tidak hanya itu, OTK itu juga sempat mengejar Abu Syahid. Namun, para jemaah langsung mengamankan pelaku.

"Korban sempat lari juga dan dikejar pelaku. Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa sama beliau," tambah Safari lagi.

Safari yang juga anggota DPRD Batam itu menegaskan, seusai diamankan, pelaku juga langsung digiring jemaah dan warga ke Polsek Batu Ampar.

"Dari hasil pemerikasaan polisi sementara diduga pelaku adalah orang gila tanpa identitas," kata Safari.

Ia juga mengimbau, agar para ustaz tetap waspada selama memberikan kajian ke jemaah di mana pun.

Safari pun ikut meminta agar pengamanan di tiap masjid juga ditingkatkan jika berkaca dalam kasus ini.

Ia turut meminta agar warga tetap tenang. Sebab, Safari tak ingin peristiwa ini dijadikan isu untuk membuat stabilitas Kota Batam terganggu.

"Ini murni diduga orang gila, jadi tak ada yang lain-lain," pungkasnya.

Terpisah, Kapolsek Batuampar, AKP Salahuddin membenarkan penyerangan ustaz tersebut.

"Iya benar kejadiannya," ujar AKP Salahudin saat dikonfirmasi melalui telepon.

Terkait motif dan identitas pelaku, Salahuddin belum merinci secara detail karena perkara tersebut dilimpahkan ke Polresta Barelang..

"Kasus ini sudah di limpahkan ke Polresta Barelang, guna penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Mahfud MD: Jangan Terprovokasi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, menanggapi insiden pembakaran mimbar Masjid Raya Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang terjadi baru-baru ini.

Mahfud menilai kejadian pembakaran inilah yang sebenarnya disebut dengan kriminalisasi.

"Yang terjadi belakangan ini, justru orang yang disebut ustaz, tokoh atau tempat ibadah itu menjadi korban dari sebuah kegiatan kriminal yang nyata," kata Mahfud dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (26/9/2021).

Bukan malah pernyataan "kriminalisasi terhadap ulama atau ustad"-nya.

Hal ini, kata Mahfud, adalah sebuah pernyataan yang salah.

Oleh sebab itu, Mahfud meminta masyarakat untuk jeli dan tidak mudah terprovokasi atas padanan kata tersebut.

Dijelaskan Mahfud, kriminalisasi terhadap ulama atau ustaz itu berati ulama atau ustaz tidak melakukan kegiatan apa-apa lalu dituduh melakukan tindak kriminal.

"Istilah kriminalisas ini salah, karena kalau kriminalisasi terhadap ulama atau ustaz, itu berati ulama atau ustaz tidak melakukan kegiatan apa-apa lalu dituduh melakukan tindak kriminal, itu namanya tidak kriminal."

"Sehingga tidak bisa dianggap kriminalisasi terhadap tokoh agama, oleh sebab itu kita semua harus hati-hati agar tidak terprovokasi."

"Kita harus menjaga keamanan dan perdamaian di negara ini," terang Mahfud.

Mahfud menegaskan jika ada yang mengatakan kejadian kontroversial ini merupakan peningkatan gejala kriminalisasi terhadap ulama atau ustaz, maka itu tidaklah benar.

Pemerintah, kata Mahfud, menyatakan sangat menyesalkan kejadian tersebut dan mengutuk para pelakunya.

Mahfud mengabarkan para pelaku saat ini tengah diproses, ia juga meminta aparat keamaan untuk mengusut tuntas kejadian ini.

"Saya sudah memerintahkan ke aparat keamaan untuk mengusut kejadian ini, dan pihak kepolisian telah menangkap para pelaku ini, dan saat ini sedang diproses."

"Saya berharap pemeriksaan ini harus tuntas dan terbuka, jangan terburu-buru memutuskan bahwa pelakunya orang gila," kata Mahfud.

Selain itu, Mahfud juga meminta aparat untuk meningkatkan pengawasan dan kesiapsiagaan untuk menjaga keamanan dan membangun harmoni di tengah-tengah masyarakat.

Termasuk pengawasan terhadapat tempat maupun tokoh ibadah dengan sebaik-baiknya.

Hal ini dilakukan agar agama tidak dijadikan alat pemecah persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebagi informasi, selain pembakaran mimbar masjid tersebut, sebelumnya juga terjadi peristiwa kekerasan dan tindakan brutal kepada seorang ustaz di Batam.

Kala itu, sang ustaz tengah memberikan ceramah.

Ustaz tersebut kemudian ditusuk oleh seorang yang tidak dikenal. sumber data: Tribunnews.com

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Reaksi Mahfud MD Atas Penembakan Ustadz di Tangerang, Ustaz Diserang di Batam, Mimbar Masjid Dibakar.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved