Berita Heboh
Kejadian Heboh, Suara Dentuman Senjata Terdengar, Ada Nelayan dan Mahasiswa yang Ditangkap Polisi
Heboh terjadi di Sulawesi Tenggara. Dentuman senjata terdengar. Suara teriakan ibu-ibu juga terdengar saat itu.
Suasana detik-detik polisi bubarkan pendemo pakai senjata api di Desa Sangi-sangi, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). (istimewa via Tribunnews)
Sekira pukul 15.00 Wita, massa menduduki jalan hauling, namun perusahaan memaksa untuk tetap beraktivitas dengan mengoperasikan dua truk pengangkut ore nikel.
Warga tak tinggal diam, mereka pun memblokade jalan menuju pelabuhan jety dengan membuat barisan emak-emak di posisi paling depan.
Tapi, kata Daud, pihak perusahaan dibantu kepolisian mengarahkan dua mobil truk bermuatan ore nikel untuk melintas di tengah-tengah massa.
"Katanya perusahaan sudah rugi waktu seharian tidak beroperasi, polisi dan pihak perusahaan memaksakan mobil (menabrak) massa," katanya.
Hal itu menyulut emosi pengunjuk rasa, seketika demonstrasi ricuh, massa dan polisi saling dorong.
Seiring dengan kericuhan itu, diduga sejumlah karyawan PT GMS hendak memukul massa.
"Saat (tembakan peringatan) ibu-ibu bertahan, korlap dan Ketua LMND (Anhar) lari dikejar polisi. Ada videonya," jelasnya.
Dari video yang diterima TribunnewsSultra.com, sejumlah polisi berseragam memakai senjata laras panjang mengejar warga.
Terdengar lima kali suara dentuman senjata ditembakkan ke udara, suasana ricuh, sejumlah pendemo berlarian turun menuju pantai.
Suara teriakan ibu-ibu juga terdengar, diduga ketakutan saat polisi menembakkan senjata dan mengejar massa.
Tak hanya itu, tampak polisi berpakaian sipil juga membawa senjata laras pendek.
Nelayan dan Mahasiswa Ditangkap
Polisi mengamankan tiga demonstran yang tengah melakukan aksi demonstrasi di lokasi tambang PT Gerbang Multi Sejahtera atau GMS Desa Sangi-sangi, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sabtu (18/9/2021) malam.
Mereka yang ditangkap masing-masing Ketua Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi atau LMND Kota Kendari Anhar serta dua nelayan Erwin dan Abdul Basir.