Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Misteri Pandemi 1916, Penyakit Tidur yang Bikin Banyak Orang Meninggal dalam Lelap, Gejalanya Aneh

Disertai gejala yang aneh, lesuh hingga terbaring lemah, kejang-kejang, koma hingga berakhir dengan kematian. Misteri Pandemi 1916 Penyakit Tidur.

Editor: Frandi Piring
NCBI/Twitter
Misteri Pandemi 1916, Penyakit Tidur yang Bikin Banyak Orang Meninggal dalam Lelap, Begini Gejalanya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Misteri Pandemi 1916, Penyakit Tidur yang meregang banyak nyawa manusia.

Disertai gejala yang aneh, lesuh hingga terbaring lemah, kejang-kejang, koma hingga berakhir dengan kematian.

Pandemi Penyakit Tidur terjadi pada tahun 1916, setelah Perang Dunia I.

Pada periode itu dunia dilanda pandemi akibat penyakit aneh Encephalitis Lethargica, atau “ Penyakit Tidur ”.

Serangan penyakit tercatat memengaruhi lebih dari setengah juta orang di Eropa, lalu menyebar ke seluruh dunia sehingga menjangkit banyak orang.

Pandemi Penyakit di dunia.

(Foto: Pandemi Penyakit di dunia. (AP)

Permasalahannya hingga 100 tahun lebih setelah penyakit itu mewabah, penyebab tentang penyakit tidur ini masih belum diketahui umat manusia dengan pasti.

Sejumlah peneliti pun masih berupaya mengumpulkan lebih banyak informasi relevan tentang pandemi penyakit tidur hingga saat ini.

Gejala aneh penyakit tidur

Pada 1916, penyakit tidur dimulai dengan gejala yang tidak memungkinkan tenaga medis segera memberikan diagnosis.

Awalnya penderita mengalami kelelahan, demam dan sakit kepala hebat, nyeri sendi dan berbagai gejala lainnya.

Ketika sistem saraf pusat mulai terserang, korban menderita kelesuan mental dan fisik yang ekstrem, maka dinamakan "penyakit tidur", diikuti oleh kejang, koma dan kematian.

Perubahan dalam tubuh cukup lambat, namun perilaku aneh neuropsikiatri (sistem saraf) yang diperlihatkan menyebabkan orang mengantuk lesu.

Dalam kondisi ini, pasien yang tidur seperti sudah memasuki keadaan koma.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved