Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bursa Efek Indonesia

Public Expose Live 2021, BEI Targetkan 44 Ribu Pengunjung Daring

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan acara Public Expose Live 2021 mulai Senin (06/09/2021).

Editor: Chintya Rantung
fernando lumowa/tribun manado
Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi membuka Public Expose Live 2021 yang diikuti 50 Perusahaan Tercatat, Senin (06/09/2021). 

Public Expose Live 2021 merupakan acara pemaparan umum Perusahaan Tercatat kepada publik untuk menjelaskan mengenai kinerja perusahaan agar tersebar secara merata dan memfasilitasi Perusahaan Tercatat dalam pemenuhan kewajiban Public Expose Tahunan, sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.

Sejak tahun 2019, penyelenggaraan Public Expose Live telah mengadopsi teknologi pertemuan daring dan real time, sebelum akhirnya mulai pada tahun 2020 lalu penyelenggaraannya dilakukan secara full virtual.

“Tahun 2021 ini adalah tahun ketiga penyelenggaraan Public Expose Live yang mencerminkan kesiapan strategi digital BEI dalam menjawab tantangan di masa pandemi,” ungkap Hasan.

Selain sebagai upaya BEI dalam menjawab tantangan untuk semakin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi langsung dari manajemen Perusahaan Tercatat, penyelenggaraan Public Expose Live 2021 secara daring juga sebagai salah satu langkah BEI dalam melindungi kepentingan investor melalui transparansi kinerja Perusahaan Tercatat.

50 Perusahaan Tercatat yang berpatisipasi pada acara Public Expose LIVE 2021, adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Adaro Energy Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, PT Bumi
Serpong Damai Tbk, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Bank BTPN Syariah Tbk.

Kemudian, PT Pradiksi Gunatama Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, PT Astra Graphia Tbk, PT Dharma Satya Nusantara
Tbk, PT Duta Pertiwi Tbk, PT Media Nusantara Citra Tbk, PT Adi Sarana Armada Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Garuda Metalindo Tbk, PT Kalbe Farma Tbk dan PT AKR Corporindo Tbk.

Lalu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Timah Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Vale Indonesia Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT United Tractors Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Bank Jago Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan PT PP Properti Tbk.

Kemudian, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Puradelta Lestari Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Astra International Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Selamat Sempurna Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Terakhir, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, PT Total Bangun Persada Tbk, PT Ciputra Development Tbk, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, PT Rukun Raharja Tbk, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT Matahari Department Store Tbk, serta PT Bank BTPN Tbk.(ndo)

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Selasa 7 September 2021, Ini 19 Wilayah yang Potensi Alami Cuaca Ekstrem

Baca juga: Anak Munir: Saya Tak Mau Menyalahkan Pak Jokowi, Kematian Munir Belasan Tahun Belum Terungkap

Baca juga: Sosok Pollycarpus Budihari Prijanto Pilot yang Terlibat Pembunuhan Munir di Pesawat, Tuai Pro-Kontra

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved