Nasional
Anak Munir: 'Saya Tak Mau Menyalahkan Pak Jokowi', Kematian Munir Belasan Tahun Belum Terungkap
Pengakuan Diva Suukyi Larasati, Anak dari Munir saat bahas kematian sang ayah di pesawat pada 7 September 2004 silam. Tak menyalahkan Presiden Jokowi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kematian Munir Said Thalib pada 7 September 2004 silam hingga kini menjadi tanda tanya di tengah publik tanah air.
Di tahun 2021, kematian Munir genap 17 tahun namun tanda-tanda pengungkapan kasus belum juga terlihat.
Munir yang meninggal karena diracuni di pesawat Garuda Indonesia saat penerbangan menuju Amsterdam, Belanda itu sampai saat ini belum terungkap jelas.
Menolak lupa, kasus pembunuhan Munir pun terus diingat sampai saat ini.
Pada satu kesempatan, keluarga Munir, yakni sang putri, Diva Suukyi Larasati buka suara tentang kasus kematian ayahnya.
(Foto: Diva Larasati, Anak Munir Said Thalib. (Twitter Rosi kompas TV)
Tepatnya pada tahun 2019 lalu, Kompas.com berhasil melakukan wawancara dengan anak bungsu mendiang Munir itu.
Pembawaan remaja perempuan yang kini berusia 19 tahun itu tenang dan terkesan tidak banyak bicara.
Diva Suukyi Larasati tengah duduk di sebuah sofa saat Kompas.com menemuinya di Kios Ojo Keos, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (7/9/2019) lalu.
Tutur kata dan cara bicaranya lugas dan tertata. Diva tetap tenang meski kami berbincang mengenai kasus kematian ayahnya, aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib.
"Saya tak mau menyalahkan Pak Jokowi," ujar Diva Suukyi Larasati saat ditanya mengenai kasus ayahnya yang tidak kunjung terang hingga saat ini.
Diva tak sempat mengenal sosok Munir. Saat Munir dibunuh, Diva masih berusia 2 tahun.
Cak Munir, aktivis dan pejuang HAM itu, dibunuh tepat 15 tahun lalu dalam penerbangan Garuda Indonesia GA 974 menuju Amsterdam, Belanda.
Pada 12 November 2004, Kepolisian Belanda mengumumkan hasil autopsi Munir. Hasilnya, ditemukan jejak senyawa arsenik.