Berita Sitaro
Program Vaksinasi Dosis Dua di Sitaro Melambat, Diduga Pengaruh Informasi Hoax
Kuat dugaan, penyebab pelambatan dikarenakan adanya informasi bohong atau hoax yang beredar di masyarakat.
Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Jalannya program vaksinasi, khususnya dosis dua di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) selang beberapa pekan ini melambat.
Catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro menyebut, jumlah penyuntikan per hari di beberapa lokasi vaksinasi minim dihadiri para sasaran yang sebelumnya telah menerima suntikan dosis satu.
Kuat dugaan, penyebab pelambatan ini dikarenakan adanya informasi bohong atau hoax yang beredar di masyarakat.
Kondisi ini turut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro, dr Semuel Raule.
"Setelah kami mendapatkan laporan dari teman-teman di lapangan, memang untuk dosis kedua ini ada beberapa isu yang beredar di masyarakat, yang boleh dibilang hoax dan mempengaruhi dosis kedua," ungkap Raule, Selasa (24/8/2021).
Persoalan ini pun telah dikoordinasikan dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 tingkat kecamatan.
Di mana langkah cepat dan tegas terhadap sumber penyebaran informasi hoax tersebut harus ditindaki.
"Jadi ini yang sementara kita koordinasikan dengan Satgas di kecamatan, kalau menemukan sumber hoax itu segera kita atasi dulu, kita undang dan minta klarifikasi," ujar Raule.
Dia menyebut, penyebaran informasi bohong itu sangat mempengaruhi laju perkembangan jumlah vaksinasi dosis dua.
Diperkirakan, masih ada kalangan masyarakat yang terpengaruh dengan informasi-informasi menyesatkan terkait vaksin dosis kedua ini.
"Teman-teman di Bidang Promosi Kesehatan, Dinas Kesehatan dan Puskesmas sudah bekerja untuk bisa mengatasi hal itu. Semoga masyarakat bisa semakin paham tentang manfaat dari dosis dua ini," harap Raule.
Dimintai penjelasan tentang detail informasi hoax yang beredar itu, Raule bilang ada yang menyebut jika menerima vaksin dosis kedua bisa menimbulkan kematian pada tahun kedua pasca vaksinasi.
"Yang saya dengan paling akhir itu ada yang menyebar isu bahwa nanti pada pemberian dosis kedua akan menimbulkan kematian pada tahun kedua. Jadi jangan disuntik katanya, nanti bisa mati dua tahun berikutnya," tutur Raule.
Ia mengajak semua pihak agar tidak terpengaruh dengan informasi atau berita bohong yang beredar terkait program vaksin.
"Sekali lagi, pemerintah menjamin keberadaan vaksin yang telah disiapkan ini. Makanya mari sama-sama kita sukseskan program vaksinasi dalam rangka menanggulangi penyebaran Covid-19, khususnya di Sitaro," kuncinya.