Berita Kotamobagu
Pemkot Kotamobagu Salurkan Bantuan dan Gelar Trauma Healing ke Korban Kebakaran
Sembilan Kepala Keluarga yang ditimpa korban musibah kebakaran di Kelurahan Kotobangon, Kecamatan Kotamobagu Timur, mendapatkan bantuan
Penulis: Nielton Durado | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sembilan Kepala Keluarga yang ditimpa korban musibah kebakaran di Kelurahan Kotobangon, Kecamatan Kotamobagu Timur, mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Kotamobagu.
Bantuan itu diserahkan oleh Asisten II Walikota, Sitti Rafiqah Bora, dan diterima oleh sembilan pemilik rumah yang menjadi korban musibah kebakaran.
Bantuan tersebut yakni Kebutuhan Pokok, Seragam Sekolah, termasuk Peralatan Dapur, Selimut, terpal dan bantuan lainnya.
“Hari ini Pemkot Kotamobagu menyerahkan bantuan berupa berbagai bahan kebutuhan pokok kepada warga yang mengalami musibah kebakaran, dan semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara – saudara kita yang mengalami musibah,“ kata Rafiqah saat dihubungi Tribunmanado.co.id, Senin (23/8/2021).
Selain memberikan bantuan Pemkot Kotamobagu juga akan memberikan Trauma Healing untuk membantu memulihkan trauma para korban kebakaran.
“Jadi bukan hanya bantuan, Pemkot juga memberikan trauma healing untuk anak-anak, agar mereka tidak trauma dengan kejadian ini," ucapnya.
Ia berharap bantuan yang diberikan tersebut, dapat meringankan beban dari para korban kebakaran.
"Kami harapkan mereka tetap kuat dalam menghadapi musibah ini," tegasnya.
Identitas Korban Kebakaran
7 rumah diketahui hangus terbakar saat peristiwa kebakaran di Kotamobagu, Sabtu (21/8/2021).
Dari data yang diperoleh Tribunmanado.co.id, ketujuh pemilik rumah tersebut diketahui, Keluarga Arnol Monangin, Frans Sepang, Robert Monangin,Yola Nedelan, Elsye Engkol, Alfian Nedelan dan Ibu Marlin.
Menurut Kabid Damkar Kotamobagu Erwin Sugeha, jika pihaknya menerjunkan 3 unit damkar pada kejadian tersebut.
Ia menambahkan jika rumah yang berdekatan menyebabkan api cepat berpindah ke rumah lainnya.
"Rumah mereka sangat berdekatan, selain itu angin yang sangat kencang mengakibatkan perpindahan api sangat cepat," aku dia.
Erwin mengaku jumlah rumah bisa saja bertambah, andai saja api tidak segera dimatikan.