Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Minsel

Ibrahim Lauma, Penggarap Peserta Upacara Kemerdekaan RI di Tengah Kebun Kawasan Gunung Eman Minsel

Ibrahim Lauma (60), adalah salah satu peserta upacara bendera yang digelar penggarap kebun di tengah lahan Gunung Eman

Penulis: Rul Mantik | Editor: Chintya Rantung
Rul Mantik/Tribun manado
Ibrahim Lauma, mengenakan kaos bergaris. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Ibrahim Lauma (60), adalah salah satu peserta upacara bendera yang digelar penggarap kebun di tengah lahan Gunung Eman, pada Selasa 17 Agustus 2021 kemarin.

Upacara bendera ini dilaksanakan penggarap untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia.

Upacara yang digelar secara sederhana dan videonya diupload di media sosial ini sempat menjadi viral dan ditonton ribuan orang.

Lokasi pelaksanaan upacara dari para pekerja kebun ini terletak di Desa Tumpaan Baru, Kecamatan Tumpaan, Provinsi Sulawesi Utara.

Menurut Ibrahim Lauma, mereka menggelar upacara bendera pada Tanggal 17 Agustus, sebagai apresiasi atas kecintaan mereka terhadap Bangsa Indonesia.

"Kami penggarap kebun juga cinta Indonesia. Makanya saat ada ide menaikkan bendera merah putih pada Tanggal 17 Agustus 2021, saya menyatakan kesiapan untuk ikut. Kami cinta Bangsa Indonesia," kata Ibrahim Lauma, saat diwawancarai, Rabu (18/8/2021).

Fasilitas dan peralatan yang digunakan pun sangat sederhana. Mereka hanya menyediakan bambu, sementata bendera dan umbul-umbul dibawa oleh keluarga Ferdinand Eman, pemilik lahan itu sekarang.

"Satu hari sebelum kegiatan, kami sudah menyediakan bambu yang akan digunakan untuk menaikkan bendera," ujarnya.

Alhasil, kegiatan yang itu mendapat perhatian banyak pihak, termasuk media nasional.

Video yang diunggah di media sosialpun jadi viral dan mendapat banyak respon positif dari netizen.

Ibrahim Lauma mengisahkan, dia menjadi penggarap lahan milik Frits Eman di kawasan Gunung Eman sejak Tahun 1992.

"Saya ingat sekali. Saya mulai menggarap tanah perkebunan milik pak Frits Eman ini sejak Tahun 1992 Bulan Mei," ungkap Om Ambo, sapaan akrabnya.

Diapun mengungkapkan asal muasal pemberian nama Gunung Eman.

"Yang memberi nama Gunung Eman adalah warga Tumpaan. Mereka memberi nama Gunung Eman karena di bukit itu pak Frits Eman pernah membuat dua bangunan untuk tempat ibadah. Kebetulan juga bukit dan lahan di sekitarnya milik pak Frits Eman," papar om Ambo.

Gunung Eman bukanlah sebuah gunung besar. Itu hanyalah dua buah bukit besar yang dipakai penggarap untuk berkebun.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved