Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pahlawan Asal Sulut

Sosok Sam Ratulangi, Pahlawan Nasional yang Terlibat dalam Lahirnya Pancasila, Ini Profilnya

Pahlawan Nasional Sam Ratulangi pernah terlibat dalam Kelahiran Pancasila 1 Juni 1945, meskipun bukan sebagai penyusun naskahnya.

Istimewa
Sam Ratulangi 

Sam Ratulangi Kembali Ke Indonesia

Sam Ratulangi
Sam Ratulangi (Istimewa)

Dalam profil dan biografi Sam Ratulangi diketahui bahwa ia dikenal sebagai sosok yang cerdas terbukti dari gelar yang ia dapat dalam waktu yang tidak lama.

Selesai menimba ilmu di luar negeri, ia pun kembali ke Indonesia.

Ia diketahui bahwa ia pernah mengajar di Yogyakarta di sekolah kejuruan teknik Prinses Juliana School dan di Algemene Middelbare School yang setara SMA dan rata-rata muridnya kebanyakan anak-anak Belanda selama tahun 1919 hingga 1922.

Pindah ke Bandung dan bersama dengan DR. R. Tumbelaka mendirikan sebuah perusahaan asuransi bernama Algemene Levensverzekering Maatschappij Indonesia.

Perusahaan pertama yang menggunakan kata ‘Indonesia’ sebuah istilah yang ketika itu belum dikenal.

Dalam profil dan biografi Sam Ratulangi diketahui bahwa ia merupakan orang pertama yang menggunakan istilah ‘Indonesia’ dalam kampanyenya.

Menurut gagasannya, Indonesia bukanlah hanya sebagai satuan kewilayahan, melainkan juga kesatuan politik sehingga ketika itu Hindia Belanda yang terdiri dari banyak kepulauan lebih pantas disebut sebagai Indonesia.

Menurutnya, kata Indonesia mengandung semangat persatuan dalam mencapai sebuah kemerdekaan.

Di tahun 1922, Bersama dengan Ir Crane, Douwes Dekker dan Suwardi Suryaningrat, Sam Ratulangi mengadakan rapat besar di Bandung.

Dalam rapat itulah istilah ‘Indonesia’ mulai diperkenalkan oleh Sam Ratulangi sebagai alat untuk membangkitkan semangat dalam meraih kemerdekaan.

Dalam rapat itu juga ditegaskan perlunya zelf gouvernement atau pemerintahan sendiri bagi bangsa Indonesia.

Selama hidupnya, Sam Ratulangi banyak mendirikan organisasi sosial membantu sesamanya.

Sam Ratulangi menetap di Manado sekitar tahun 1924.

Ia menghapuskan sistem kerja paksa pada rakyat Minahasa dan membuka transmigrasi ke Minahasa Selatan saat menjabat sebagai sekretaris Dewan Minahasa (Minahasa Raad) pada tahun 1924 hingga 1927.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved