Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pahlawan Asal Sulut

Sosok Sam Ratulangi, Pahlawan Nasional yang Terlibat dalam Lahirnya Pancasila, Ini Profilnya

Pahlawan Nasional Sam Ratulangi pernah terlibat dalam Kelahiran Pancasila 1 Juni 1945, meskipun bukan sebagai penyusun naskahnya.

Istimewa
Sam Ratulangi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sam Ratulangi merupakan sosok Pahlawan Nasional.

Beliau lahir di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara pada 5 November 1890.

Sam Ratulangi juga merupakan sosok yang berjasa dalam pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Berikut ini kisah Sang Pahlawan Asal Sulut mulai dari masa kecil, jasa beliau hingga wafat pada 30 Januari 1949.

Baca juga: Dari 9 Istri Presiden Soekarno, Hanya Wanita Ini yang Menemani Bung Karno Hingga Nafas Terakhirnya

Baca juga: Pelatih Paskibraka Ini Nekat Curi Dua Ponsel Anak Asuhnya, Kini Tanggung Malu

Baca juga: Sosok Kolonel Inf (Purn) Alexander Evert Kawilarang, Pendiri Kopassus TNI, Seorang Patriot Sejati

Sam Ratulangi dan Soekarno
Sam Ratulangi dan Soekarno (Biografi Sam Ratulangi)

Pahlawan Nasional Sam Ratulangi pernah terlibat dalam Kelahiran Pancasila 1 Juni 1945, meskipun bukan sebagai penyusun naskahnya.

Sam Ratulangi sebagai wakil dari daerah yang ikut diundang Soekarno pada waktu itu.

Nama lengkap Sam Ratulangi adalah Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi, berasal dari Manado, Sulawesi Utara.

Beliau berjasa dalam pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Sam Ratulangi merupakan sosok intelektual yang terkenal dengan filsafat ‘Si tou timou tumou tou‘ yang berarti ‘manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia’.

Menurut buku-buku yang mengulas mengenai profil dan biografi Sam Ratulangi, beliau dilahirkan di daerah Tondano wilayah Sulawesi Utara pada tanggal 5 November 1890.

Ayahnya bernama Jozias Ratulangi dan ibunya bernama Agustina Gerungan.

Semasa kecil, Sam Ratulangi memulai pendidikannya pada umur enam tahun di Europesche Lagere School yang merupakan sekolah dasar zaman Belanda di Tondano.

Tamat dari sana, Sam Ratulangi melanjutkan pendidikannya di Hoofden School yang setingkat SMA.

Di sini ia sering surat menyurat dengan sepupunya yang bersekolah di STOVIA di Batavia.

Semangat belajarnya yang tinggi membuat mendapat beasiswa dari pemerintah.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved