Berita Internasional
Runtuhnya Pemerintah Afghanistan dalam Hitungan Hari, Akhir Tragis Operasi Mahal Amerika Serikat?
juru bicara Taliban urusan politik Mohammad Naeem mengatakan kepada Al Jazeera Mubasher TV bahwa perang telah usai.
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Pada saat yang sama, militer AS mempertimbangkan kemungkinan mengirim pasukan tambahan AS ke Afghanistan, menurut seorang pejabat pertahanan dan pejabat AS.
Kedua pejabat memperingatkan tidak ada keputusan yang dibuat.
Pejabat pertahanan itu mengatakan "rencana saat ini" adalah selama diplomat AS mempertahankan kehadirannya di bandara, akan ada kontingen pasukan AS di sana untuk melindungi mereka.
Tetapi pejabat itu mengakui bahwa jika Taliban memegang kendali, "realita" menjaga diplomat dan pasukan AS di bandara mungkin tidak berlaku.
Jenderal Frank McKenzie, kepala Komando Pusat AS, tiba di kawasan Teluk Persia Minggu (15/8/2021) untuk secara langsung mengawasi situasi di Afghanistan, menurut pejabat pertahanan itu.
Pejabat tersebut menolak untuk secara terbuka menyebutkan lokasi McKenzie, tetapi mengatakan bahwa sang jenderal tidak berada di Afghanistan.
Sebuah tim militer diharapkan tiba dan mendirikan sistem kontrol lalu lintas udara sendiri di bandara Kabul, untuk meningkatkan jumlah penerbangan evakuasi keluar dari lapangan terbang.
Kemampuan evakuasi seperti ini secara rutin dipelihara oleh TNI AU, sehingga dapat beroperasi di lapangan terbang di lingkungan terpencil atau zona perang.
"Kami akan meningkatkan penerbangan," kata pejabat pertahanan itu.
Pejabat ini menambahkan bahwa "situasi saat ini berjalan mundur dengan cukup cepat" dan bahwa sejak awal, dalam pandangan beberapa orang, "tidak ada proyeksi yang cukup pesimis".
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bendera AS dalam Kompleks Kedutaan di Afghanistan Diturunkan