Transfer Pemain
Utang Barcelona Rp 20,3 Triliun, Kerugian Musim Lalu Rp 8,4 Triliun, Jadi Faktor Lepasnya Messi
Apa saja penyebab lepasnya Lionel Messi dari Barcelona? Tak hanya itu, aturan batas gaji di La Liga ikut menjadi faktor pemain terbaik dunia itu
TRIBUNMANADO.CO.ID, BARCELONA - Apa saja penyebab lepasnya Lionel Messi dari Barcelona? Tak hanya itu, aturan batas gaji di La Liga ikut menjadi faktor pemain terbaik dunia itu harus hengkang dari Catalan.
Tampak dengan berlinang air mata, Messi akhirnya pindah ke klub PSG (Paris Saint Germain).
Meski awalnya, Messi berkeinginan kuat untuk melanjutkan hubungan mereka, Messi akhirnya harus meninggalkan klub yang sudah seperti rumahnya sendiri. Dia telah bersama Barcelona selama 21 tahun.

Awalnya, Barcelona sangat ingin mempertahankan Messi dan pemain Argentina itu juga ingin bertahan di Camp Nou.
Tapi hubungan mereka kandas. Air mata Messi mengalir deras pada saat konferensi pers perpisahan pada hari Minggu.
Mengapa dia meninggalkan klub yang pernah dia wakili selama 17 tahun karier profesionalnya? Berikut faktor-faktor penyebabnya yang dikutip dari AFP:
Baca juga: 500 Sembako Disalurkan Polda Sulut untuk Warga di Wilayah Kepulauan Bunaken dan Manado Tua
Baca juga: Pihak Dokter Richard Lee Minta Polisi Berlaku Adil, Jemput Paksa Kartika Putri
Batas Gaji La Liga dan Utang Barca Rp 20,3 Triliun
Barcelona mengatakan mereka tidak punya pilihan selain melepas Messi dengan status bebas transfer dengan kontraknya telah berakhir pada Juni.
Saat yang sama, Barcelona juga sedang berjuang untuk memangkas utang yang menggunung sebesar 1,2 miliar euro (Rp 20,3 triliun).
Sebenarnya, Messi telah setuju untuk potong gaji 50 persen, dan penelitian menunjukkan nilai komersialnya untuk klub jauh melebihi biaya astronomi dari gajinya.
Namun, hutang itu dan kebutuhan untuk mematuhi batasan gaji liga Spanyol yang ketat telah memaksa Messi untuk keluar dari klub Barcelona.
Barcelona telah menyia-nyiakan pendapatan sebesar 222 juta euro (Rp 3,7 triliun) yang mereka terima dari PSG pada 2017 untuk penjualan Neymar dengan melakukan pembelian beberapa pemain masing-masing lebih dari 100 juta euro untuk pemain seperti Philippe Coutinho, Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele.
Presiden Joan Laporta mengakui bahwa kerugian untuk musim lalu saja mencapai hampir 500 juta euro (Rp 8,4 triliun) dan bersikeras dia tidak bisa "menggadaikan" masa depan klub untuk pemain mana pun, termasuk Messi.
Klub-klub di dua divisi teratas Spanyol mengalami kerugian pendapatan sebesar 2,013 miliar euro ($2,43 miliar) untuk musim 2019-’20 dan 2020-’21 akibat dampak pandemi virus corona.

Aturan La Liga mengatakan tidak ada klub Spanyol yang dapat melampaui batas gaji total yang telah ditetapkan oleh liga itu sendiri. Dalam kasus Barca, sebesar 348 juta euro untuk musim lalu, turun dari 671,4 juta euro pada musim sebelumnya.