Internasional
Acaman Korea Utara Jika Korea Selatan Nekat Latihan Militer Dengan Amerika, Perdamaian Jadi Taruhan
Karena, perang antara Korea Selatan dan Korea Utara yang berlangsung sampai 1953 itu berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Bertahun-tahun hubungan Korea Selatan dan Utara dirundung konflik berkepanjangan.
Namun upaya perdamaian antara keduanya belakangan mulai disuarakan.
Tapi belakangan, latihan perang yang dilakukan Korea Selatan bakal mengancam upaya perdamaian tersebut.
Baca juga: Adik Kim Jong Tembak Mati Pejabat Korea Utara, Dieksekusi atas Perintah Kim Yo Jong

Sampai sekarang, Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis masih berperang.
Karena, perang antara Korea Selatan dan Korea Utara yang berlangsung sampai 1953 itu berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Melansir Kompas.com, harapan untuk berdamai hingga kini belum menemui titik terang.
Hubungan antar-dua negara bertetangga itu kembali memanas belakangan ini.
Baca juga: Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong Keluarkan Ancaman jika Korsel Jadi Latihan Militer bersama AS

Melansir Kontan.co.id, media pemerintah KCNA melaporkan, saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengatakan pada Minggu bahwa jika Korea Selatan melakukan latihan militer gabungan yang direncanakan dengan Amerika Serikat, hal itu akan merusak tekad kedua Korea untuk bersatu serta membangun kembali hubungan keduanya.
Reuters memberitakan, Kim Yo Jong juga mengatakan keputusan baru-baru ini untuk memulihkan hotline antara kedua Korea tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang lebih dari menghubungkan kembali hubungan "fisik"
Dia juga menegaskan, sangat "tidak bijaksana" untuk mengasumsikan bahwa KTT kedua Korea sudah semakin dekat.
Pernyataannya itu dirilis pada saat Korea Utara dan Selatan sedang dalam pembicaraan untuk mengadakan pertemuan puncak sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan hubungan.
Baca juga: Kim Jong Un Berubah Drastis Muncul di Depan Publik, Kini Kurus dan Ramping, Kondisi Fisiknya Disorot

Di sisi lain, Washington dan Seoul akan mengadakan latihan militer bersama pada akhir Agustus.
"Pemerintah dan militer kami akan terus mengawasi apakah Korea Selatan melanjutkan latihan perang yang agresif, atau membuat keputusan besar.
Harapan atau keputusasaan? Itu bukan terserah kami," kata Kim Yo Jong dalam sebuah pernyataan yang dilansir KCNA.
Kedua Korea, secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-53 mereka berakhir dengan gencatan senjata.