Virus Corona
Anies Baswedan: Faktanya Vaksin Mengurangi Risiko Keparahan dan Kematian Akibat Covid-19
Pemerintah terus mensosialisasikan vaksinasi terhadap warga DKI Jakarta dan sekitarnya. Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah terus mensosialisasikan vaksinasi terhadap warga DKI Jakarta dan sekitarnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan mengatakan vaksinasi Covid-19 di ibu kota sukses mengurangi resiko angka konfirmasi postif warganya.
Selain dapat mengurangi tingkat keparahannya, kata Anies, vaksin juga mampu mengurangi resiko kematian pasien Covid-19.
Anies mengabarkan, dari 4,2 juta warga ber-KTP DKI yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persennya yang tetap terinfeksi Covid-19.

Menurut Anies, jumlah resiko ini terbilang sangat kecil.
"Kenyataannya, vaksin amat mengurangi risiko keparahan dan risiko kematian."
"Dari 4,2 juta orang ber-KTP DKI Jakarta yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persen yang tetap terinfeksi. Angkanya kecil sekali," kata Anies dalam unggahan video di kanal Youtube Pemprov DKI, Sabtu (31/7/2021).
Baca juga: Warga yang Sudah Vaksin Dua Kali Disebut Anies Baswedan Bisa Bebas Kemana Saja, Ini Penjelasanya
Baca juga: Cara Ampuh Mengobati Gejala Anosmia Saat Terinfeksi Covid-19, Diantaranya Minum Ramuan Teh Jahe
Bahkan lanjut Anies, mayoritas dari mereka yang kembali terinfeksi tersebut tidak bergejala atau hanya gejala ringan.
Sebelumnya, kasus aktif di DKI Jakarta pernah mencapai 113 ribu, pada 16 Juli lalu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Laporkan Vaksinasi
Namun kini, kasus aktif di DKI Jakarta telah turun menjadi 19 ribu.
"(Sebelumnya) kasus aktif di DKI Jakarta yang pernah mencapai 113 ribu pada 16 Juli yang lalu, kini telah turun menjadi 19 ribu kasus aktif," kata Anies.
Sementara itu, presentase angka kematian di DKI Jakarta hanya 0,013 persen dari 4,2 juta orang yang sudah divaksin.
Dengan kata lain, hanya 13 kasus per 100 ribu penduduk di DKI Jakarta yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19.
"Kalau kita lihat dibanding dengan yang belum vaksin, yang sudah divaksin itu case fatality rate atau tingkat kematian kasusnya menurun sampai kurang dari 1 per 3 dibanding mereka yang belum divaksin," kata Anies.
Termasuk tren pemakaman dengan protokol Covid juga sudah menurun.
Anis mengatakan, dua pekan yang lalu, sebanyak 350 hingga 400 pasien per hari, yang dimakamkan secara Covid.
Kini, hanya sekitar 150-200 pasien per hari, yang dimakamkan dengan protokol Covid.
Sementara, pasien isoman yang dimakamkan dengan protokol Covid kini hanya kurang dari 5 orang.
Sebelumnya, pasien isoman yang dimakamkan dengan protokol Covid mencapai 75 orang dalam sehari.
"Saat ini sekitar 150-200 pemakaman dengan protokol Covid per hari, ini turun, sebelumnya bisa sampai 350, 400 sekitar dua minggu yang lalu, trend kematian isoman juga menurun saat ini kurang dari 5 dalam seharinya, sbelumnya sampai 75 kematian sehari," kata Anies.
Baca juga: Keluarga Minta Pelaku Pembunuhan di Lorong Inpres Kecamatan Mapanget Manado Diproses Hukum
Baca juga: Nabsar Badoa, Anggota Banggar DPRD Bitung Sorot Penggunaan Anggaran Panangganan Covid-19
Selain itu, Anies juga mengabarkan tren keterisian rumah sakit pun turun sekitar 70 persen, termasuk antrian di IGD juga sudah terurai.
"Begitu pula tren keterisian rumah sakit turun sekitar 70 persen, antrian di IGD juga sudah terurai," ujar Anies.
Dengan keberhasilan penurunan kasus ini, membuktikan bahwa masyarakat yang sudah divaksin memiliki resiko lebih kecil terinfeksi Covid-19, daripada mereka yang belum mendapatkan vaksinasi.
"Artinya, temuan riset medis kita tahu, dan data di Jakarta, menunjukkan bahwa mereka yang sudah divaksin, risikonya terbukti di lapangan jauh lebih kecil daripada mereka yang belum divaksin," terang Anies.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies Baswedan: Kenyataannya Vaksin Mengurangi Risiko Keparahan dan Kematian Akibat Covid-19, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/08/01/anies-baswedan-kenyataannya-vaksin-mengurangi-risiko-keparahan-dan-kematian?page=all.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati