Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Merapi

Merapi Kembali Batuk, Luncurkan 15 Kali Guguran Lava Pijar, Pelaku Wisata Diingatkan Tidak Merapat

Di tenga pandemi Covid-19 Gunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya sebagai satu di antara gunung berapi di Indonesia.

Editor: Aswin_Lumintang
(ANTARA FOTO/RANTO KRESEK)
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang tampak dari Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SLEMAN - Di tenga pandemi Covid-19 Gunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya sebagai satu di antara gunung berapi di Indonesia.

Aktivitas Gunung Merapi telah menunjukan tren aktif dengan mengeluarkan 15 kali guguran lava pijar ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter, Senin (26/7/2021).

Kemarin, guguran lava pijar Merapi teramati dalam pengamatan selama pukul 00:00-06:00 WIB.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan, secara meteorologi, cuaca cerah.

Penampakan puncak Gunung Merapi yang teramati dari PGM Babadan, Sabtu (24/7/2021).
Penampakan puncak Gunung Merapi yang teramati dari PGM Babadan, Sabtu (24/7/2021). (twitter BPPTKG)

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 11-18 °C, kelembaban udara 26-53 %, dan tekanan udara 627-687 mmHg.

Secara visual, gunung jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 m di atas puncak kawah. Gempa guguran terjadi sebanyak 33 kali, amplitudo 4-39 mm, durasi 24-150 detik.

Gempa embusan berjumlah enam kali, amplitudo 3-13 mm, durasi 11,3-15,15 detik. Gempa hybrid/fase banyak berjumlah 53 kali, amplitudo 3-18 mm, S-P 0,3-0,6 detik berdurasi 5,4-7,4 detik.

Vulkanik dangkal terjadi sebanyak 26 kali dengan amplitudo 30-75 mm berdurasi 8,2-21,5 detik.

“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya,” ujar Hanik dalam keterangan tertulis, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Jadwal Laga Pebulutangkis Indonesia Selasa 27 Juli 2021, Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra Tanding

Baca juga: Nenek 85 Tahun Jadi Korban Penipuan, Perhiasan dan Uang Rp 5 Juta Raib, Diajak Pelaku Terima Bansos

Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” jelasnya.

Dia juga meminta masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved