Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Jumat 23 Juli 2021, Amsal 4:14-15 : Jauhilah yang Jahat
Tak ada pencuri yang mengaku sebagai pencuri. Selalu saja ada siasat, akal bulus untuk memuluskan rencana dan jalan jahat, yang dibungkus dengan kebai
TRIBUNMANADO.CO.ID - "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." Demikian bunyi Amsal 14:12 dan 16:15. Kelihatan baik, tapi sebenarnya ujungnya menuju kehancuran.
Orang jahat tidak pernah mengaku jahat. Tak ada pencuri yang mengaku sebagai pencuri. Selalu saja ada siasat, akal bulus untuk memuluskan rencana dan jalan jahat, yang dibungkus dengan kebaikan.
Sehingga, kejahatan atau iblis akan menjelma sebagai malaikat terang. Penjahat dianggap atau dijadikan sebagai pahlawan.
Lebih memprihatinkan lagi, banyak orang ikut ke jalan jahat itu dan bermufakat untuk melakukannya secara bersama. Sehingga kejahatan dipilih sebagai jalan hidup, dan dibalik menjadi kebenaran.
Kebenaran pun dianggap sebagai kejahatan. Apalagi kalau pelaku kebenaran jumlahnya sedikit, sedangkan pelaku kejahatan banyak, maka kebaikan pun "kalah voting" dan pengaruh oleh kejahatan.
Kejahatan pun menjadi masif. Bahkan meminjam istilah dalam Pemilu, kejahatan sudah TSM (terstruktur, sistematis dan masif). Yang jahat semakin jahat, yang baik akhirnya harus menyesuaikan agar tidak ketinggalan.
Raja Salomo menasihati agar umat Israel berani berbuat kebenaran, dengan meninggalkan segala jalan jahat. Tapi harus dijauhi dati hidup orang beriman.
Demikian firman Tuhan hari ini."Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat.
Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus." (ay 14, 15)
Terhadap jalan yang jahat itu, Salomo menasihati kita agar jangan menempuhnya. Juga jangan mengikuti mereka. Tapi jauhilah dan menyimpanglah dari kejahatan yang menjerat banyak orang itu.
Sekilas jalan jahat itu baik dan benar, karena dibuat menarik. Tapi jangan lupa itu hanya polesan dan bungkusan yang dibuat sedemikian rupa untuk menutupi keasliannya. Maka kita harus hati-hati dan mawas diri agar tidak jatuh terjebak oleh jeratannya. Itu adalah jebakan iblis.
Kita sebagai anak terang yang hidup dalam kebaikan dan kebenaran jangan sampai terpesona dan terjerat oleh rayuan manis si jahat.
Jalan itu pasti kelihatan menarik untuk memikat hati korbannya. Waspadalah karena kemolekan dan keindahan jalan itu adalah jeratan menuju kebinasaan. Rancangannya menuju kehancuran.
Mereka merancangkan yang jahat demi kepentingan dan kesenangan sesaat. Karena kerasukan roh kerakusan dan keserakahan, mereka mengubah kebaikan jadi kejahatan dan kejahatan menjadi kebaikan. Sehingga, kejahatan telah dibenarkan bersama orang banyak menjadi nilai kebenaran baru.
Jagalah agar mata hati, hasrat dan keinginan kita, tidak turut serta ke jalan mereka. Jangan ikuti mereka. Jauhkan dan tinggalkanlah, agar kita tidak hancur bersama mereka kelak, baik di bumi oleh hukum dunia maupun di sorga oleh hukum Sang Ilahi.
Sebagai keluarga dan umat Kristen, jagalah diri kita dalam segala kewaspadaan dan jauhilah diri kita dari yang jahat. Berpikir, berkata dan berlakulah yang baik dan benar, sesuai firman Tuhan.