Teroris Poso
Susupi Kamp Persembunyian Teroris MIT Poso, Prajurit TNI Tembak 5 Orang, 2 Tewas
Prajurit TNI berhasil menyusupi lokasi persembunyian dan camp teroris MIT (Mujahidin Indonesia Timur) Poso.
Kasubbid Penmas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari mengatakan, dari insiden baku tembak itu dikabarkan 2 korban jiwa alias tewas.
"Saat ini kami menunggu di RS Bhayangkara," ujar Kompol Sugeng Lestari.
Amatan TribunPalu.com, pukul 15.37 Wita, dilakukan penjagaan oleh personel kepolisian di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu, untuk menunggu korban jiwa dari insiden itu.
Diketahui, total pasukan Operasi Madago Raya mencapai 1.500 prajurit gabungan TNI-Polri.
Operasi Madago Raya juga diperpanjang mulai dari 1 Juli 2021 hingga 30 September 2021, setelah sebelumnya berakhir pada 30 Juni 2021.
Itu berdasarkan Surat Telegram Kapolri nomor: STR/556/OPS.1.3/2021 tanggal 26 Juni 2021 dan ditanda tangani Asisten Operasi Kapolri Irjen Polisi Drs Imam Sugianto.
Ali Kalora Cs Makin Terjepit
Operasi pengejaran yang dilakukan Satgas Madago Raya membuat Ali Kalora Cs makin terjepit.
Bahkan Persediaan senjata api milik kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso diperkirakan semakin terbatas
Kasatgas Humas Madago Raya 2021 Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, kelompok itu hanya mempunyai tiga senjata api.
"Diperkiraan mereka dilengkapi senjata api masih seperti yang dulu," ujar Kombes Pol Didik Supranoto saat ditemui media di ruang kerjanya, Senin (5/7/2021).
"Ada senjata panjang satu dan kemudian ada senjata pendek dua, kalau perkiraan kami," tambahnya menerangkan.
Selain itu, Didik juga mengatakan kesulitan personel melakukan penangkapan karena masih ada simpatisan.
Ia menambahkan, jika tidak ada simpatisan warga, tentunya DPO itu akan kelaparan dan miskin akan informasi.
"Kita perkirakan masih ada beberapa daerah atau beberapa orang yang menjadi informan mereka," ujar Didik.