Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Senin 5 Juli 2021, Lukas 17:12-13 Kisah 10 Orang Kusta: Yesus, Kasihanilah Kami
Kesaksian firman Tuhan hari ini mengungkapkan hal itu. Itu terjadi saat Tuhan Yesus memasuki desa dalam perjalanan menuju Yerusalem
TRIBUNMANADO.CO.ID - Orang kusta, dinajiskan di kalangan orang Yahudi. Penyakit ini dianggap sebagai hukuman bahkan "kutukan" akibat dosa baik si penderita maupun orangtuanya.
Sehingga, orang kusta di zaman Tuhan Yesus dan sebelumnya, diisolasi atau dikarantina ketat.
Mereka dilarang bergaul dengan orang normal. Jika sudah sembuh, mereka wajib memiliki "sertifikat" atau "restu" dari para imam.
Imamlah yang akan memeriksa dan menyatakan mereka sembuh dan boleh bergaul lagi dengan orang normal atau tidak.
Jadi, orang kusta ketika itu harus ikut "Prokes" (protokol kesehatan), menjaga jarak dll.

Bahkan jaraknya harus jauh, supaya tidak ada kontak dengan orang-orang kebanyakan. Karena mereka dianggap najis.
Kesaksian firman Tuhan hari ini mengungkapkan hal itu. Itu terjadi saat Tuhan Yesus memasuki desa dalam perjalanan menuju Yerusalem. Ada 10 orang kusta menemuinya, namun dalam aturan "Prokes." Mereka harus tinggal berdiri jauh.
Dari kejauhan karena kenajisan dan sesuai tuntutan Prokes tersebut, mereka berteriak minta belas kasihan Yesus, atas penderitaan berkepanjangan mereka yang menderita sakit kusta, terasing dan termarginalisasi.
Demikian Firman Tuhan hari ini. "Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" (ayat 12, 13)
Sejenak, kisah orang-orang kusta itu, agak identik dengan situasi pandemi Covid 19 saat ini.
Apalagi dengan munculnya varian-varian baru yang lebih berbahaya. Pertambahan positif bertambah sampai mencapai 100 hingga 200 persen perhari.
Jika dianalogkan dengan orang kusta waktu itu, memang tidak persis sama. Tapi ada kemiripannya.
Antara lain, isolasi dan karantina, menjaga jarak dan menjauhi kontak dengan sesama. Tradisi cuci tangan juga berlaku kala itu. Hanya, penderita Covid 19 tidak sampai dinajiskan, seperti orang kusta.
Selain itu, keterancaman masyarakat terhadap kusta, tidak separah terhadap Covid 19. Tapi, masalah penanganannya masih lebih cepat Covid, karena banyak dokter, perawat, para medis, relawan dll yang ikut membantu baik korban, maupun pencegahannya.
Orang kusta saat itu tidak difasilitasi untuk diobati. Isolasinya tidak boleh mandiri, harus di tempat tersendiri yang jauh dari masyarakat dan keluarga.
Mereka dihukum secara "keji," dijauhi dan dinajiskan. Jauh berbeda dengan korban Covid 19 yang "diistimewakan" penanganan dan penyembuhannya. Bahkan dengan dana pemerintah (gratis).
Kesamaannya, zaman itu dan sekarang sama-sama tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Tabib Yang Ajaib. Dia mampu menyembuhkan sakit penyalit separah apapun juga. Apa yang dilakukan Yesus 2000 tahun silam, juga Dia lakukan saat ini.
Kisah 10 orang kusta ini, mengajarkan dan menggugah hati kita untuk mencari Yesus dan memohon belas kasihan-Nya.
Dalam keterbatasan karena pembatasan akses dengan sesamanya bahkan juga informasi, mereka justru bisa menemui Yesus di sela-sela kesibukan-Nya mengajar dan melayani.
Mereka tahu dan sadar bahwa hanya Yesus yang sanggup menyembuhkan dan memulihkan keadaan mereka.
Karena itu, meski dalam pembatasan dalam segala akses, orang kusta ini memanfaatkan kesempatan meski dalam kesempitan waktu dan momentum. Dari jarak yang jauh mereka berteriak; "Yesus, Guru, kasihanilah kami."
Teriakan ini sebenarnya adalah kredo pengakuan dan keyakinan iman mereka. Sebab mereka sangat yakin, Yesus pasti menyembuhkan mereka.
Demikianlah juga dengan situasi dan kondisi kekinian kita. Marilah kita beriman teguh pada Yesus. Berharap, bersandar dan berserahlah secara penuh kepada-Nya.
Jangan ragu. Jangan kuatir, takut dan gelisah. Tetaplah teguh bersandar dan berserah pada Yesus. Dia sanggup menolong kita dari berbagai keterpurukan akibat Covid 19 ataupun persoalan pelik lainnya dalam hidup kita.
Sebab Dia jauh melebih segala persoalan kita dan pertolongan-Nya pasti segera datang indah dan tepat pada waktunya.
Berserulah kepada Tuhan. Berteriaklah pada-Nya sekuat tenaga. Mohonlah belas kasihan-Nya. Dia mendengar teriakan kita minta tolong. Dia mengabulkan segala permohonan kita menurut cara, kasih dan kehendak-Nya yang luar biasa.
Setiap keluarga dan umat Kristen, datanglah kepada Kristus seperti iman orang kusta itu. Akhirnya mereka menikmati kesembuhan sempurna yang asalnya dari Tuhan Yesus.
Percayalah pada-Nya dan hiduplah dalam naungan sayap kasih-Nya, kita dan keluarga pasti diberkati-Nya secara heran dan luar biasa. Amin
Doa: Tuhan Yesus, Kasihanilah dan bebaskan kami dari Covid 19 yang merongrong kami dan beri hikmat-Mu bagi kami selalu. Amin. (Jackried Maluenseng)