Covid Varian Delta
Soal Covid Varian Delta, Seberapa Menularkah Virus Varian Ini, Berikut Gejala hingga Risikonya
Saat ini Indonesia kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Hal ini dikarenakan kembali melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
“Kami telah melihat bahwa ketika varian Delta menyebar di antara orang-orang yang tidak divaksinasi, itu bisa menjadi dominan dengan sangat, sangat cepat,” kata Fauci.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, kasus varian Delta di Indonesia telah ditemukan di 6 provinsi Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Siti Nadia Tirmizi mengatakan, ada 148 kasus infeksi varian baru yang ditemukan di Indonesia.
Dari 148 kasus tersebut, 107 di antaranya adalah kasus Covid-19 varian Delta yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
Kasus Covid-19 varian Delta paling banyak ditemukan di Jawa Tengah dengan 75 kasus. Angka ini mendominasi kasus infeksi varian Delta secara nasional, yakni lebih dari 70 persen kasus nasional.
Seberapa menular varian Delta?
Berdasarkan data dari Inggris, varian Delta sekitar 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alpha.
Prof Wendy Barclay, profesor virologi dan kepala Departemen Penyakit Menular di Imperial College London di Inggris, menjelaskan bahwa varian Delta lebih menular daripada yang sebelumnya karena beberapa mutasi kunci pada protein lonjakan, yang memungkinkan virus untuk menembus dan menginfeksi sel sehat.
“Varian Delta memiliki dua mutasi penting dalam protein lonjakannya, atau set mutasi,” katanya.
“Salah satunya ada di situs pembelahan furin, yang menurut kami cukup penting untuk kebugaran virus di saluran napas.”
“Virus asli yang muncul di Wuhan kurang optimal dalam hal itu, jadi menular tetapi mungkin tidak semenular itu (varian Delta). Varian Alpha mengambil satu langkah untuk meningkatkannya dengan mutasi tertentu, dan varian Delta telah membangunnya dan mengambil langkah kedua sekarang, langkah yang lebih besar, menuju peningkatan mutasi,” kata Prof. Barclay.
Gejala terinfeksi varian Delta
Data yang dikumpulkan para ilmuwan Inggris menunjukkan bahwa gejala utama infeksi varian Delta berbeda dibandingkan dengan yang dialami saat terinfeksi varian virus corona lainnya.
Data dari ZOE Covid Symptom Study – yang analisis ilmiahnya dilakukan oleh para ahli dari King’s College London – menunjukkan bahwa gejala utama infeksi varian Delta adalah:
- sakit kepala,
- sakit tenggorokan,
- pilek.
Seperti diketahui, gejala utama Covid-19 sebelumnya adalah demam, batuk terus menerus, dan kehilangan penciuman atau perasa.