KKB di Papua
2 Hari Kebrutalan KKB di Kabupaten Puncak, 4 Warga Sipil Tewas hingga Fasilitas Bandara Dibakar
Saat tim dari Polres Puncak dan Satgas Nemangkawi hendak mengevakuasi korban, KKB kembali berulah mencegat aparat gabungan sebelum tiba di lokasi
"Memang karena kita terlambat melakukan pengamanan terhadap bandara karena tim dari Polres sedang mengevakuasi jenazah termasuk melakukan autopsi, sehingga ketika naik ke bandara pembakaran sudah terjadi terhadap APMS dan fasilitas bandara," kata dia.
Saat menuju bandara, aparat keamanan gabungan kembali dicegat KKB sehingga kembali terjadi kontak senjata.
Saat itu, aparat keamanan memilih mundur untuk menyusun strategi lebih matang.
"Pada jam 1 dini hari, bandara bisa dikuasai ulang dan dilakukanlah pengamanan dengan ambush di sekitar bandara sampai pagi hari," tuturnya.
Kemudian, pada Jumat pagi Tim Pam Rawan yang berpatroli melihat beberapa anggota KKB yang membawa senjata api di Kampung Niporolome.
Kontak senjata pun kembali terjadi di lokasi tersebut. Para anggota KKB kemudian berlari ke dalam perkampungan sambil melepaskan tembakan.
Hanya saja, Kepala Kampung Niporolome beserta istri dan anaknya justru yang menjadi korban tewas.
"Di pagi hari, terjadi lagi kontak tembak karena ada yang masuk dengan membawa senjata ke Kampung Niporolome yang bertemu dengan Tim Pam Rawan yang mengakibatkan ada masyarakat yang kena tembak," kata dia.
• Aksi Brutal KKB dalam Sehari di Ilaga: Bakar Bandara, Tembak Mati Warga hingga 10 Kampung Mengungsi
Selain itu ada tiga warga lainnya yang mengalami luka tembak.
Fakhiri menyebut ketiga jenazah baru bisa dievakuasi pada siang hari ke rumah sakit.
"Kita sendiri belum bisa pastikan (korban) kena peluru siapa, namun atas permintaan masyarakat di kampung, jenazah kedua almarhum itu dibawa ke kampung dan telah dilakukan pembakaran secara adat," kata Fakhiri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 2 Hari KKB Berulah di Kabupaten Puncak, 4 Warga Sipil Tewas dan Fasilitas Bandara Dibakar