Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tes TWK KPK

Di Mata Najwa, Nurul Ghufron Tak Bisa Jawab Arti Rapor Merah, 51 Orang Terancam Dipecat

Nurul Ghufron tidak bisa menjawab arti rapor merah pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) dan terancam dipecat.

Kolase Foto Tribunmanado/TransTV
Di Mata Najwa, Nurul Ghufron Tak Bisa Jawab Arti Rapor Merah, 51 Orang Terancam Dipecat 

Di dalamnya berisi pertanyaan seputar tanggapan perihal kasus Front Pembela Islam (FPI) hingga Papua.

"Ada tes essai yang kopnya BKN. Makanya kami heran kalau BKN bilang tidak tahu menahu terkait soal. Ditanya tuh sikap kami kepada FPI, HTI, DITII, Papua, kebijakan pemerintah yang tidak kami setujui, LGBT dan narkoba," ungkap dia.

Lebih lanjut Putri menyampaikan ada 2 pertanyaan yang menyangkut pribadi dalam tes tulis TWK tersebut.

"Sama ada 2 pertanyaan yang menyangkut pribadi itu adalah siapa orang yang berpengaruh pada hidup Anda, disuruh sebutin 3 orang sama apa prestasi yang menurut anda paling bagus ketika kami bekerja di KPK," ujarnya.

Putri juga menceritakan, saat tes wawancara para pegawai KPK ditodong pertanyaan terbuka setuju atau tidak dengan sebuah isu.

Pertanyaan ini justru dinilai melecehkan gender.

Bahkan seorang pegawai KPK yang belum menikah di umur 30 tahun sempat ditanyakan untuk menjadi istri kedua saat sesi wawancara tersebut.

"Saya ada menerima beberapa pelaporan itu betul mengalami pelecehan seperti kenapa di atas umur 30 tahun belum menikah? Apakah masih punya hasrat? Apakah jangan-jangan anda LGBT? Lalu di ujungnya ditanya kalau nikah sama saya saja mau nggak jadi istri kedua?" kata Putri.

Usai berceloteh ucapan tersebut, kata Putri, pewawancara TWK seolah tak merasa bersalah.

Kepada temannya itu, pelaku mengaku hanya bercanda.

"Dengan entengnya pewawancara yang bapak-bapak ini di ujungnya mengatakan 'mbak yang tadi jangan diambil hati ya. Saya kan cuma bercanda'. Padahal yang dilakukan adalah wawancara formal. Bapak-bapak ini mewakili lembaga dan teman saya mewakili lembaga yang sedang tes wawasan kebangsaan," ungkap dia.

Tak hanya pegawai perempuan, kata Putri, rekannya yang pria juga mendapatkan pelecehan.

Pegawai KPK ditanya seputar free sex hingga hal-hal yang seputar hal yang berbau sexualitas dan pornografi.

"Yang laki-laki ada yang mendapatkan pertanyaan kenapa belum nikah? Apakah LGBT atau tidak? Apakah pernah nonton film porno dan apakah sikap anda terhadap freesex? Dia jawab itu bukan urusan saya, lalu ditanya lagi bagaimana kalau threesome gimana? lalu orgy bagaimana?," jelasnya.

Menurut Putri, rekannya tersebut sampai sempat menanyakan istilah-istilah yang disebutkan pewawancara.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved