Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Sosok Sultan Muhammad Al Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel yang Intelek, Jadi Sultan Usia 12 Tahun

Untuk mengingatkan kembali momen tersebut, berikut kami turunkan kembali kisah penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Al Fatih,

Editor: Alpen Martinus
Pinterest
Ilustrasi pemerintahan Turki Utsmani 

Penaklukan kota itu adalah kemenangan paling terkenal dari Mehmet sang Penakluk,

tetapi pada tahun-tahun berikutnya dia juga memastikan kuasa Ottoman atas Serbia,

Morea, Trebizond (Trabzon modern) di wilayah utara Turki modern, serta Bosnia, Albania dan beberapa wilayah Anatolia (Turki tengah).

Dalam lebih dari dua puluh serangan militer selama masa pemerintahannya, sang sultan berhasil menaklukkan sebagian besar wilayah, memperluas kuasa Ottoman menjadi lebih dari 2,2 juta kilometer persegi.

Kemenangan bersejarahnya datang pada 1480, ketika dia menang di Otranto, Italia, dan selanjutnya merencanakan langkah-langkah untuk mendekat ke Roma.

Tetapi nasib berkata lain dan sang penakluk wafat pada 3 Mei 1481.

Sejarawan di Turki masih memperdebatkan apakah dia selanjutnya menetapkan targetnya pada Roma atau sebaliknya akan beralih ke daerah timur.

Sisi intelektual

Sementara sang sultan yang agung sebagian besar dikenang karena penaklukan militer yang mempesona dari pemerintahannya, dia juga dikenal sebagai seorang intelektual sejati.

Mehmet diyakini bisa berbicara dalam bahasa Persia, Arab, Yunani kuno, dan Italia - yang dipandang oleh banyak orang sebagai tanda yang menunjukkan keinginannya untuk membentuk sebuah kerajaan yang mencakup Barat dan Timur.

Sejarawan Turki mengatakan perpustakaan Mehmet penuh dengan buku-buku tentang topik-topik seperti geometri, agama, teknik, astronomi, aritmetika, arkeologi, geografi, dan filsafat.

Dikenal sebagai penyair, sang penakluk juga menyukai seni, dia menugaskan pelukis Renaissance Bellini untuk melakukan potretnya.

Sang sultan mungkin terinspirasi oleh kehidupan Alexander Agung dalam upayanya membentuk sebuah kerajaan karena dia membaca tentang kampanye militer dari tokoh legendaris tersebut.

Homer Iliad merupakan salah satu dari kumpulan buku-buku di perpustakaannya dan peta dunia kuno Ptolemy diyakini merupakan salah satu permata dari koleksinya.

Dalam kehidupannya yang singkat, hanya 49 tahun, sang penakluk berhasil meninggalkan bekas yang tak terhapuskan pada sejarah dan warisannya masih hidup sampai sekarang.

Sultan Muhammad Al-Fatih atau Mehmet II berhasil mengubah kisahnya dari penghinaan menjadi kebesaran. (Anadolu Agency)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Hari Ini 568 Tahun lalu, Sultan Al Fatih Membuka Gerbang Konstantinopel untuk Memulai Masa Kejayaan

Berita lain terkait Turki

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved