Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Marsela Sulu

HATI Joice Sulu Hancur Saat Tahu Adiknya Hilang, Curhat Kedekatannya dengan Marsela Sulu

Marsela menerangkan, sebelum kejadian dia sempat bertemu dengan adiknya di Manado pada tanggal 2 April 2021.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Istimewa
HATI Joice Sulu Hancur Saat Tau Marsela Sulu Hilang, Curhat Kedekatannya dengan Adiknya 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Joice Sulu kakak dari korban pembunuhan Marsela Sulu angkat bicara.

Saat diwawancarai tribun manado di rumah kediamannya desa Koha Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa,

Marsela menceritakan bagaimana dekatnya dirinya dengan adik perempuannya.

"Saya kakak perempuan satu-satunya dari mereka, cuma kami tinggal terpisah, saya di Jakarta, mereka tinggal di Manado dengan ayah saya," ujarnya Jumat (28/5/2021).

Menurutnya komunikasi dia bersama Marsela Sulu sangat baik.

Mereka setiap saat saling menelepon meski terpisah daerah.

"Saya sangat menyayangi adik-adik, sebaliknya juga mereka menyayangi saya," jelasnya.

Marsela menerangkan, sebelum kejadian dia sempat bertemu dengan adiknya di Manado pada tanggal 2 April 2021.

Kala itu dirinya sedang melaksanakan tugas pekerjaan.

"Saya bisa bersyukur masih bisa bertemu adik saya sebelum kejadian,"ujarnya.

Hatinya pun hancur saat awalnya dia mengetahui bahwa adiknya hilang dari rumah.

Dia dengan cepat langsung menghubungi keluarga untuk menanyakan soal informasi tersebut.

"Berdoa saja pada Tuhan saat itu, berharap bisa ditemukan," jelasnya.

Terkait soal penemuan mayat Ferry Kalesaran terduga pelaku yang diduga membunuh adiknya, Joice menyebut bahwa keluarganya sudah mengampuni.

"Walaupun kondisinya tidak seperti yang kami inginkan, tapi kami sudah memaafkan pelaku,"ujarnya.

"Kami pun sudah siap menjalani hari-hari kami tanpa adik Marsela," tutupnya.

Berikut wawancara selengkapnya:

Warga Meneriaki Jenazah Ferry Kalesaran Saat Dievakuasi Polda: Bakar Jo Pa Dia

Jenazah Ferry Kalesaran, terduga pelaku yang diduga membunuh Marsela Sulu Bocah 12 Tahun akhirnya dievakusi oleh pihak Kepolisian.

Evakuasi dilakukan di daerah perkebunan Koha Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Jumat (28/5/2021).

Dari rekaman langsung wartawan tribun manado, terlihat polisi bersama warga mengangkat mayat Ferry Kalesaran dari daerah sungai naik ke Mobil Tim Resmob Polda Sulut.

Warga terlihat berkumpul di lokasi, sambil menerikan jenazah Ferry Kalesaran yang disebut adalah kepala lingkungan ( Pala)

'Abis Pala, Ancor dia pe Kepala," ujar warga. (Habis pala, hancur kepalanya)

Sebagian warga lain pun meminta agar jenasahnya dibakar.

"Bakar jo pa dia, bakar,"Teriak Warga (Bakar dia).

Ada Tali Melingkar di Leher

Berdasarkan video yang beredar di Media Sosial, nampak mayat Ferry sudah dalam keadaan membusuk. 

Dia terlihat memakai baju dan celana panjang dengan perut yang sudah membesar.

Menariknya di lehernya terlihat ada sebuah tali yang mengikat.

Dicurigai dia mati karena gantung diri.

Pendoa Sudah Sebut Hendak Meninggalkan Dunia

Perihal kematian pelaku sudah jadi wacana warga Koha semenjak beberapa hari terakhir. 

Beberapa pendoa sudah menyebut kemungkinan pelaku tewas.

"Ada pendoa yang sebut ia sudah hendak meninggalkan dunia ini," kata seorang warga Koha. 

Sebut dia, saat korban hilang, pendoa tersebutmengatakan korban disekap pelaku. Dan hal itu benar.

Sementara itu Edi Sulu, ayah dari Marsela Sulu, mengaku sudah memaafkan pembunuh anaknya.

Diketahui FK, pembunuh Marsela ditemukan dalam keadaan tewas. Ia diduga bunuh diri.

"Kemarin saya berdoa, didampingi tim doa. Saya sudah maafkan," kata dia via ponsel.

Ketika mayat ditemukan ia mengaku plong.

Beberapa hari terakhir, dirinya bergumul dengan doa.

Ia dituntun oleh para pendoa. ( Rhendi Umar/Tribun Manado)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFCIAL:

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved