Gerhana Bulan Total
Deretan Mitos Gerhana Bulan di Seluruh Dunia, Ada yang Sering Dianggap sebagai Pertanda Buruk
Mitos yang beredar pun banyak yang menganggap bahwa gerhana Bulan adalah fenomena yang menakutkan.
Orang Mesopotamia kuno juga melihat gerhana bulan sebagai petanda buruk, sebagaimana yang diungkapkan oleh Krupp.
Bangsa Mesopotamia percaya adanya hubungan antara kejadian di langit dan di Bumi. Dalam budaya mereka, raja mewakili tanah sehingga gerhana Bulan dianggapnya sebagai serangan terhadap raja.
Ketika gerhana Bulan terjadi, mereka akan memilih raja pengganti yang dimaksudkan untuk menanggung serangan apapun.
Krupp mengatakan, selama periode gerhana, raja yang sebenarnya akan menyamar sebagai warga biasa dan orang yang terpilih menjadi raja pengganti akan diperlakukan bak raja sunggguhan.
3. Suku Hupa
Suku Hupa percaya bahwa Bulan memiliki 20 istri dan banyak hewan peliharaan, kata Krupp.
Sebagian besar hewan peliharaan Bulan adalah ular dan singa gunung. Ketika Bulan tidak memberi cukup makan untuk mereka, mereka akan menyerang dan membuat Bulan berdarah.
Gerhana Bulan baru akan berakhir ketika istrinya datang untuk menyelamatkan Bulan, jelas Krupp.
Sementara itu, Suku Luiseño di California Selatan meyakini gerhana Bulan adalah petanda bahwa Bulan sedang sakit.
Para anggota Suku Luiseño pun akan bernyanyi atau melantunkan doa agar Bulan kembali sehat.
4. Masyarakan Togo
Jarita Holbrook, astronom budaya di Universitas Western Cape, Afrika Selatan, mengatakan bahwa tidak semua budaya memandang gerhana sebagai hal yang buruk.
Orang Batammaliba di Togo dan Benin, Afrika, meyakini bahwa gerhana Bulan terjadi ketika Matahari dan Bulan bertempur.
“Mereka melihatnya sebagai waktu untuk bersatu dan menyelesaikan perselisihan dan kemarahan lama,” ujar Holbrook.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Mitos Gerhana Bulan dari Seluruh Dunia, Sering Dianggap Buruk