Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rizieq Shihab Menangis Ingat Tak Bisa Pulang Tanah Air, Dirinya Terdiam dan Berusaha Tenang

Habib Rizieq Shihab mengaku tetap berusaha pulang, bahkan beberapa kali meminta bantuan kepada badan intelijen dan pihak kerajaan Arab Saudi

Editor: Finneke Wolajan
Antara Photo
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah) bersiap menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Habib Rizieq Shihab menangis saat cerita tak bisa pulang Indonesia.

Muhammad Rizieq Shihab menangis menceritakan dirinya di pengasingan, saat membacakan pledoi atau nota pembelaan dalam lanjutan sidang kasus kerumunan Petamburan dan Megamendung

Padahal, kata Rizieq Shihab, Indonesia merupakan negara tercintanya dan menjadi sarana medan juang dirinya.

Oleh karena itu, Habib Rizieq Shihab mengaku tetap berusaha pulang, bahkan beberapa kali meminta bantuan kepada badan intelijen dan pihak kerajaan Arab Saudi

"Karena Indonesia adalah Tanah Air kami dan negeri kami tercinta, serta medan juang kami untuk membela agama, bangsa dan negara. Apa pun risikonya," katanya dalam ruang sidang utama PN Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021).

Setelah menyebutkan hal itu, pantauan Tribunnews di PN Jakarta Timur, eks pemimpin Front Pembela Islam ( FPI ) itu terlihat menangis.

Rizieq Shihab lantas berhenti berbicara dan melepas kacamatanya, seraya mengeluarkan kain berwarna merah muda dari saku untuk mengusap air matanya.

Sekira 10 detik terdiam dan berusaha tenang, Rizieq kembali melanjutkan pembacaan pleidoinya.

Kirim Surat Protes kepada Raja Arab Saudi

Terdakwa Muhammad Rizieq Shihab menilai para pejabat Pemerintah Indonesia bersikap tak proporsional, saat dirinya hendak pulang dari Arab Saudi ke tanah air.

Hal itu dia utarakan dalam sidang lanjutan perkara pelanggaran protokol kesehatan yang menimbulkan kerumunan massa di Megamendung, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.

Mulanya Rizieq Shihab menceritakan dirinya sudah diberikan izin oleh Pemerintah Arab Saudi, untuk kembali ke Indonesia, jauh hari sebelum akhirnya dia pulang pada 10 November 2020.

Saat itu, katanya, Rizieq Shihab bersama keluarganya bersiap pulang ke Indonesia.

Namun saat tiba di Bandara Arab Saudi, dia bersama keluarga diminta tidak pulang ke Indonesia.

Mendengar hal itu, Rizieq Shihab langsung menuju kantor badan intelijen di Arab Saudi, untuk menanyakan maksud dari larangan tersebut.

"Singkat cerita saya tanyakan, jawaban yang saya dapatkan adalah saya dicekal tidak boleh pulang, karena permintaan Pemerintah Indonesia."

"Padahal saya sudah berusaha pulang, karena sudah total 3,5 tahun saya tinggal (di Arab Saudi)."

"Satu tahunnya saya resmi, 2,5 tahun dicekal," paparnya dalam ruang sidang, Senin (10/5/2021).

Namun, Rizieq Shihab terus berupaya agar tetap bisa pulang.

Alhasil pada Bulan November, dirinya mengaku menulis surat kepada Raja Arab Saudi, Kepala Intelijen Saudi, dan ke Dewan Keamanan Saudi.

Dalam surat tersebut, Rizieq Shihab menyatakan protes kenapa dirinya bersama keluarga bisa dicekal.

"Saya mempertanyakan dan protes kenapa dicekal, dan akhirnya cekal saya dicabut, saya diizinkan pulang (ke Indonesia)," ucapnya.

Namun, katanya, kabar buruk ia dapatkan dari Pemerintah Indonesia, dalam hal ini dia menyebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Kata Rizieq Shihab, saat dirinya ingin melakukan perjalanan pulang ke Indonesia, pemerintah menyatakan hal yang tidak selayaknya sebagai pejabat negara kepada rakyatnya.

"Maaf, pejabat-pejabat publik sekelas Menteri Luar Negeri sampai Menkopolhukam membuat pernyataan-pernyataan yang menurut saya tidak proporsional."


Habib Rizieq Shihab (Tribunnews)

"Mereka mengatakan, tidak mungkin Habib Rizieq pulang, tidak mungkin pulang karena cekalnya dicabut, sampai Duta Besar Indonesia yang ada di Saudi mengatakan demikian," paparnya.

Lantas, Rizieq Shihab menyatakan rasa herannya, karena seharusnya Pemerintah Indonesia dapat memberikan bantuan hukum kepada rakyatnya yang tidak bisa pulang, bukan malah sebaliknya.

"Seharusnya pemerintahan Indonesia memberi bantuan hukum ini, begitu WN Indonesia dapat kesempatan pulang."

"Justru yang terjadi pemerintahan yang koar-koar saya tidak mungkin pulang," ucapnya.

Nama Dua Kali Raib dari Manifes

Terdakwa Muhammad Rizieq Shihab mengaku namanya sempat hilang dua kali dari manifes calon penumpang pesawat, saat dirinya ingin pulang dari Arab Saudi ke Indonesia.

Hal itu, kata Rizieq Shihab, membuat dirinya kesulitan mengurus dokumen sebelum melakukan perjalanan.

Pengakuan itu disampaikan Rizieq Shihab saat memberikan keterangan dalam persidangan perkara pelanggaran protokol kesehatan yang menimbulkan kerumunan di Megamendung, Bogor.

Dalam pengakuannya, Rizieq saat itu sudah diberikan izin untuk pulang dari Arab Saudi.

Namun, saat dirinya ingin melakukan perjalanan, dia mendapat kabar namanya beserta keluarga hilang dari data manifes calon penumpang.

"Saya dapat kabar nama saya hilang dari data penerbangan, nama istri dan kedua anak saya juga (hilang)," ungkap Rizieq Shihab dalam ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (10/5/2021).

Menyikapi hal itu, Rizieq Shihab mengatakan langsung mendatangi kantor maskapai penerbangan dan pihak bandara di Arab Saudi.

Dirinya mengatakan, saat itu nama dirinya beserta keluarga diretas, bahkan dia menduga ada yang ingin membatalkan kepulangannya.

"Setelah itu nama saya dikembalikan di komputer, artinya ini kendala."

"Ada pihak tertentu, saya tidak tahu itu siapa, ingin membatalkan saya pulang," ucapnya.

Setelah data namanya beserta keluarga kembali, Rizieq Shihab mengaku hal yang sama kembali terjadi pada keesokan harinya.

Di mana dalam hal ini, data keluarga Rizieq Shihab kembali hilang dari data manifes penerbangan.

"Saya enggak paham bagaimana cara kerja hacker, dan bagaimana caranya nama saya hilang dari komputer," tutur Rizieq.

Alhasil, dirinya meminta bantuan kepada badan intelijen Arab Saudi untuk mengembalikan lagi data para keluarganya.

"Akhirnya saya minta bantuan badan intelijen Saudi, karena memang mereka yang mengizinkan saya pulang."

"Supaya pihak penerbangan Saudia diberikan disposisi agar keberangkatan saya ini jangan sampai batal," bebernya. (Rizki Sandi Saputra)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Rizieq Shihab Menangis Saat Kisahkan Dirinya Tak Bisa Pulang ke Indonesia

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved