James Arthur Kojongian
JWS Kritisi Fraksi Golkar Tak Becus Sikapi Pelengseran JAK, Ini Respons Raski Mokodompit
Fraksi Golkar DPRD Sulut ikut kena 'getah' kasus pelengseran James Arthur Kojongian (JAK) dari posisi Wakil Ketua DPRD
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
"Mana suara fraksi, ini bukan kepentingan JAK, tapi kepentingan Golkar. Masa diam saja, papan nama perwakilan Golkar dicopot, foto-fotonya dihilangkan, fraksi harus bersikap tanya di forum," ungkap dia.

Adapun, fraksi Golkar dipimpin Raski Mokodompit, memilki 7 kursi di DPRD, menjadi fraksi terkuat ketiga di Gedung Cengkih.
Namun saat harga diri Partai Golkar diobok-obok, malah tidak kelihatan kekuatan Partai Golkar memperjuangkan kepentingan partai.
"Fraksi itu perwakilan partai, tugas di dewan paling tidak harga diri partai dijaga," katanya.
Ia juga menyorot soal JAK yang diobok-obok Badan Kehormatan DPRD Sulut. Padahal, di Badan Kehormatan ada perwakilan Partai Golkar
Baca juga: Dua Personel TNI Tewas Dikeroyok Puluhan OTK di Yahukimo-Papua, Diduga Ulah KKB di Papua
"Di BK ada Golkar, kenapa waktu BK memutuskan tidak protes, kalau ada yang tidak sesuai aturan harusnya protes dong, jangan sepakat saja," ujarnya.
Ia malah mendengar informasi di Badan Kehormatan, malah tidak ada voting, semua sepakat
"Kalau memperjuangkan kepentingan partai protes lah, kan ada keputusan BK yang akan merugikan Partai Golkar, kalau pun kalah voting minimal sudah berjuang," ujarnya
Kalau kinerja Fraksi Golkar payah begini, maka ia pun mengusulkan dilakukan saja rolling di fraksi
"Kan biasa saja kalau fraksi dirolling, jabatan menteri saja bisa dirolling kenapa fraksi tidak," bebernya.
Ia pun menyadari di DPRD itu semuanya berteman, mungkin ada rasa tidak enak manakala saling menyinggung karena ada isu tertentu, tapi di politik tidak bisa begitu
"Saya tiga periode anggota Dewan jadi saya tahu, kita berteman ok saja, tapi ada saatnya bersikap beda apalagi menyangkut sikap politik partai, itu prinsip, masa partai sudah dipermalukan tapi diam saja," kata Mantan Ketua Tim Kampanye CEP-Sehan ini.
Ia bersuara mengkritisi tidak ada kepentingan apa-apa, soal rolling fraksi, ia tak bukan sebagai anggota DPRD Sulut sehingga tak mungkin dapat keuntungan dari kebijakan tersebut.
Baca juga: Listrik di Bolmong Raya - Gorontalo Sempat Padam, PLN Suluttenggo Gerak Cepat Lakukan Pemulihan
"Saya masuk struktur Partai Golkar resmi 14 April 2021, sebagai Wakil Ketua DPD I Partai Golkar, saya bicara sebagai kader Golkar," ungkap Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Minahasa ini.
Adapun kisruh kasus JAK diawali perselingkuhannya yang mencuat ke publik bersama seorang wanita muda berinisial AS. Kasus itu viral di medsos