Apa Itu
Apa Itu Startup? Bisa Jadi Unicorn hingga Hectocorn, Punya Nilai Korporasi Lebih dari Rp 14 Triliun
Lima startup yang masuk dalam kasta tertinggi dan telah "naik kelas" dari status startup, seperti unicorn, decacorn, dan hectocorn
Sebaliknya jika gagal maka dana yang sudah digelontorkan akan lenyap begitu saja.
Dikutip dari Harian Kompas, ada sedikitnya lima startup yang masuk dalam kasta tertinggi dan telah "naik kelas" dari status startup, seperti unicorn, decacorn, dan hectocorn, yang dinilai dari segi valuasinya.
Jika unicorn minimal memiliki valuasi 1 miliar dollar AS, maka decacorn adalah startup dengan valuasi mencapai 10 miliar dollar AS.
Adapun hectocorn merupakan startup dengan valuasi 100 miliar dollar AS.
Istilah ini pertamakali diciptakan pada tahun 2013 oleh Aileen Lee, seorang pemodal ventura yang banyak menggelontorkan untuk para startup.
Ia memilih hewan mitos ini karena perusahaan yang sukses seperti ini tergolong langka.

Contoh startup
Sejumlah startup di Indonesia sudah melampaui angka unicorn, bahkan sebagian sudah bisa dikatakan masuk sebagai decacorn.
Startup-startup tersebut antara lain Gojek, Tokpedia, OVO, Bukalapak, Traveloka, dan Shopee.
Bidang yang digeluti oleh startup tersebut pun bervariasi, mulai dari keuangan, pemasaran, pelayanan, ritel, sampai video games.
Jumlah ini bisa saja bertambah seiring dengan perkembangan teknologi yang ada.
Sejauh ini, belum ada cetak biru yang bisa disepakati bersama untuk menentukan valuasi perusahaan startup.
Apalagi banyak perusahaan startup yang merahasiakan jumlah pendanaan yang masuk.
• Apa Itu Gerakan Reformasi 1998? Aksi Monumental Mahasiswa yang Berhasil Lengserkan Soeharto
Valuasi startup adalah bisa didasarkan pada persetujuan antara founder dengan investor dengan mempertimbangkan besaran penjualan atau catatan transaksi lainnya, jumlah pengguna atau pasar, potensi di masa depan, dan tentunya jumlah pendanaan dari investor.
Sekarang ini sudah ada ribuan lokal yang berdiri di Indonesia.