KPK
Novel Baswedan Ungkit Terima Penghargaan Anti Korupsi Internasional, Malah Dipecat,'Apa Ngga Aneh'
Novel mencuitkan tautan tentang penghargaan yang ia terima pada tahun 2020 lalu.
Ali pada saat itu menyatakan, Novel cocok menerima penghargaan karena pada tahun 2017 silam,
Novel mendapat serangan berupa penyiraman air keras.
Baca juga: Novel Baswedan Serta 74 Pegawai KPK Lainnya Dinonaktifkan, Demokrat: Memang Mau Disingkirkan

Pada caption di Twitter, Novel menuliskan dirinya merasa aneh karena seperti dimusuhi di negeri sendiri.
"Apa nggak aneh, perjuangan anti korupsi seperti dimusuhi di negeri sendiri, justru dihormati di internasional." tulisnya.
Kabar terbaru, Novel menyatakan dirinya siap melawan atas penonaktifan dirinya dan 74 pegawai KPK lainnya.
Novel menganggap, ada upaya menjegal orang-orang berintegritas yang bekerja dengan baik di KPK.
"Yang jelas begini, kami melihat ini bukan proses yang wajar,
ini bukan seleksi orang tidak kompeten dinyatakan gugur tapi ini upaya yang sistematis
yang ingin menyingkirkan orang bekerja baik untuk negara, ini bahaya!," kata Novel lewat pesan singkat, Selasa (11/5/2021), dikutip dari Tribunnews.com.
Diketahui akan ada tim hukum yang akan melawan SK penonaktifan tersebut.
"Nanti ada tim kuasa hukum dari Koalisi Sipil (Koalisi Masyarakat Sipil) yang ingin melihat itu,
karena agak lucu juga, SK-nya kan SK pemberitahuan hasil asesmen,
tapi kok di dalamnya menyebut menyerahkan tugas dan tanggung jawab," kata Novel.
Sebelumnya diberitakan, nama Novel masuk dalam daftar 75 orang pegawai KPK
yang dinyatakan tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan (TWK)