Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

BBPOM Manado Lakukan Pengawasan Penganan Takjil Sepanjang Ramadan, Ini Hasil Temuannya

BBPOM menemukan sedikitnya 3 ribuan produk pangan olahan dalam kemasan Tidak Memenuhi Ketentuan (TKM).

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa
Penjual takjil di Kawasan Boulevard Manado ramai di Bulan Ramadan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Manado melakukan pengawasan produk pangan olahan dalam kemasan dan penganan takjil sepanjang Ramadan 1442 Hijriah.

Hasilnya, BBPOM menemukan sedikitnya 3 ribuan produk pangan olahan dalam kemasan Tidak Memenuhi Ketentuan (TKM).

Berbeda dari pangan olahan dalam kemasan, BBPOM tidak menemukan penganan takjil yang mengandung bahan berbahaya untuk makanan dari uji sampel yang dilakukan.

Plt Kepala BBPOM Manado, Agung Kurniawan mengungkapkan, pihaknya mengambil sampel dan melakukan uji cepat terhadap 217 sampel takjil sepanjang Ramadan ini.

"Total ada 126 penjual yang takjilnya kami beli sebagai sampel," katanya, Senin (10/05/2021).

Korbid Infokom BPOM Manado, Maria S Patabang (kiri) memberikan penjelasan hasil intensifikasi pangan olahan dalam kemasan dan penganan takjil di kantor BBPOM Manado, Senin (10/05/2021).
Korbid Infokom BPOM Manado, Maria S Patabang (kiri) memberikan penjelasan hasil intensifikasi pangan olahan dalam kemasan dan penganan takjil di kantor BBPOM Manado, Senin (10/05/2021). (tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa)

Katanya, semua sampel yang diuji bebas bahan berbahaya untuk makanan.

"Bahan berbahaya itu seperti formalin, pewarna Rhodamin B dan borax," ujarnya.

Agung mengatakan, hasil temuan kali ini merupakan peningkatan positif dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sementara, Koordinator Bidang Infokom BBPOM Manado, Maria Patabang mengatakan, dengan hasil temuan itu menggambarkan bahwa kesadaran masyarakat untuk memproduksi makanan sehat bebas bahan berbahaya semakin baik.

Katanya, meskipun hasil uji sampel demikian, tidak menjamin semua pengaman (takjil) yang dijual bebas bahan berbahaya.

Penjual takjil di Kawasan Boulevard Manado ramai di Bulan Ramadan
Penjual takjil di Kawasan Boulevard Manado ramai di Bulan Ramadan (tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa)

"Kita hanya mengambil sampel. Bisa juga di tempat lain ada," jelasnya.

Meskipun demikian, ia mengatakan, hasil uji sampel itu menjadi indikator masyarakat sadar akan bahaya bahan berbahaya bagi pangan.

Katanya, sidak di Ramadan tahun lalu menemukan bahan makanan (kue) yang dijual mengandung bahan berbahaya.

"Mengandung pewarna tekstil," ujarnya.

Katanya, pengawasan itu dilakukan sebagai pembinaan kepada pelaku usaha agar mereka memastikan produk makanan yang dijual aman dan terjamin mutunya.

"Mereka tidak asal membuat, asal mengolah dan mengabaikan kaidah keamanan pangan," katanya. (ndo)

Produksi Serat Pisang Abaka Terus Dikembangkan di Talaud

Apa Itu Mucormycosis, Serang Pasien Covid-19 di India, Bisa Terhirup atau Masuk Melalui Luka

Rizky Billar Kenang Almarhum Bang Sapri Pantun: Sosok yang Ceria Serta Totalitas dalam Bekerja

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved