Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

Sosok SAE Nababan, Pendeta yang Dipanggil Pulang Sang Pencipta, Terkenal Kritis Terhadap Orde Baru

Pendeta Sae Nababan adalah salah satu pendeta yang cukup kritis terhadap Orde Baru, terkait persoalan kemanusiaan, hukum dan keadilan

Editor: Rhendi Umar
Kolasetribunmanado/Foto: Istimewa
Pendeta SAE Nababan 

Aktivitasnya di kegiatan ekumenis dunia sejak masih muda, hingga pengalaman praksisnya memimpin gereja dan lembaga gerejawi memberi andil besar pada kedalaman ide dan pemikiran yang diwacanakannya.

SAE Nababan saat ini saat ini sudah berpulang. Tapi teladan dan pemikirannya sangat layak untuk terus diangkat untuk dipertajam dan dicoba-geluti oleh generasi terkini.

Lewati Lima Zaman

Era Reformasi boleh dikatakan adalah proses paling belakangan yang dialami Pdt. Nababan.

Sebelumnya di era Orde Lama dan Orde Baru, ia pun telah ada dalam posisi yang cukup strategis sebagai suara kekristenan yang cukup vokal menyerukan semangat persatuan, dialog terbuka antar agama, penghargaan atas kemanusiaan serta upaya mengatasi kesenjangan sosial.

Di masa yang lebih muda, SAE terlibat dalam bela negara lewat Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI).

Ia sempat memanggul senjata bahkan menjadi penyelundup untuk memperoleh senjata di masa agresi militer Belanda.

Pendeta SAE Nababan semasa hidup
Pendeta SAE Nababan semasa hidup ((SAENababan.com))

Sama seperti rekan seusianya, ia pun mengenyam pendidikan dalam tiga era di zaman kolonial Belanda, masa fasisme Jepang, hingga masa-masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Masa yang panjang dan tak jarang penuh tekanan serta tantangan itu agaknya membentuk pribadi SAE Nababan sebagai tokoh yang amat matang.

Dikenal disiplin dan sangat rinci, pendeta yang telah berpulang ini sebenarnya punya segudang teladan kiprah dan pemikiran untuk diangkat.

Sejumlah penghargaan yang diterima, termasuk yang paling baru, salah satu tokoh ikon prestasi Pancasila 2020 dari BPIP.

Dalam catatannya Selagi Masih Siang, kepingan-kepingan teladan tersebut tersaji untuk diceritakan.

Rasanya generasi muda, tak terbatas pada pemuda Kristiani, bisa menangguk banyak pelajaran berharga dari orang yang telah melewati lima zaman ini.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Selamat Jalan Ompui Ephorus Emeritus HKBP SAE Nababan, Pendeta yang Melewati Lima Zaman

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved