Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Kisah Penerjung Payung Operasi Trikora Tersangkut di Pohon, Air Bekas Kubangan Menyelamatknnya

Sebuah kisah heroik orang Wandamen dengan sebutan untuk orang asli Telukwondama tersirat.

Editor: Rhendi Umar
Istimewa
Kisah Penerjung Payung Operasi Trikora Tersangkut di Pohon, Air Bekas Kubangan Menyelamatknnya 

Baru yang ketiga kalinyalah Obet memberanikan diri untuk menolong. 

 “Langsung Obet bilang, bapa nanti saya tolong tapi saya takut jangan tembak saya. Margono jawab, senjata ini nanti saya buang ke bawah. Langsung dia buang senjata ke bawah itu yang Obet dia berani untuk tebang genemo," cerita Mbari.

Margono berhasil diselamatkan oleh Obet, setelah itu mencoba untuk berdiri, namun justru pingsan.

Napas Margono berhenti berdetak, membuat Obet mengira tentara itu meninggal.

Ketika beberapa saat kemudian Margono siuman, dia lantas meminta air karena merasa sangat kehausan.

Sayangnya di dekat tempat itu tidak ada sumber air, ada kali pun jaraknya lumayan jauh.

 “Margono bilang air apa saja. Di dekat situ ada kubangan tempat babi biasa mandi. Obet ambil air bekas babi main itu untuk diberikan kepada Kopral Margono langsung dia minum dan rasa agak enakan,“ lanjut Mbari.

Setelah itu, Obet memapah Kopral Margono dan membawanya pulang ke rumah.

Margono pun dirawat dengan baik layaknya keluarga sendiri.

 “Dia amankan Margono sampai dirumah. Baru dia kasih tahu ke Margono, bapak kita jauh dari kota jadi tidak ada gula tidak ada beras. Tapi Margono bilang, apa yang kamu makan itu saya makan yang penting saya selamat,“ cerita Mbari.

Lalu, Obet mengirim utusan untuk turun ke Kota Wasior melaporkan penemuan Kopral Margono.

Utusan yang dikirim Obet Sabarnao lantas menyampaikan pesan itu kepada Mbari yang pada saat itu merupakan anggota Hansip Desa Tandia (sekarang Tandia sudah dimekarkan menjadi 3 kampung).

“Langsung saya ke Wasior bertemu polisi Suabey, Petrus Suabey (kepala pos polisi di kota Wasior),“ ucap Mbari.

Setelah mendapat berita itu, Petrus Suabey segera membentuk tim untuk melakukan penjemputan Kopral Margono ke Urere.

Tim yang dipimpin Suabey bersama beberapa orang lain termasuk Mbari sendiri kemudian berangkat ke Urere dengan berjalan kaki selama satu minggu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved