Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Kisah Penerjung Payung Operasi Trikora Tersangkut di Pohon, Air Bekas Kubangan Menyelamatknnya

Sebuah kisah heroik orang Wandamen dengan sebutan untuk orang asli Telukwondama tersirat.

Editor: Rhendi Umar
Istimewa
Kisah Penerjung Payung Operasi Trikora Tersangkut di Pohon, Air Bekas Kubangan Menyelamatknnya 

“Mereka katakan ada (tentara) Indonesia jatuh di Urere. Masyarakat saat itu ketakutan setengah mati. Baru ada (tim) dari Manokwari datang dan bawa anak buah untuk pergi survei ke sana,“ cerita Mbari saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/8/2019).

Karena ketakutan, warga dari bagian selatan hingga ke utara Wasior (saat itu belum terbentuk Kabupaten Teluk Wondama) beramai-ramai ikut bersama tim dari Manokwari menuju Urere untuk mencari tentara yang hilang.

“Yang bawa rombongan saat itu Geradus Yoteni karena dia yang tahu jalan di atas. Banyak sekali yang ikut karena komando (perintah) jadi kitong naik dari sini jalan kaki sampai ke Semba ada camp di situ, tidak sampai di Urere. Kitong tinggal di situ baru survei dorang (cari prajurit yang jatuh), kitong masuk keluar (hutan) tapi kitong tidak ketemu,“ tutur Mbari.

Tersangkut di pohoh selama seminggu

Warga dan tim pun kembali dengan tangan hampa setelah melakukan pencarian beberapa hari.

Namun, warga lokal Kampung Urere yang bernama Obet Sabarnao, ketika itu menginformasikan tentang penemuan seorang anggota TNI.

Anggota TNI yang disebutkan tadi adalah Kopral Margono.

Secara tak sengaja, Obet menemukan Margono saat dalam perjalanan berburu ke hutan.

Ketika itu awalnya anjing miliknya menggonggong berulang-ulang saat melihat tubuh Kopral Margono tersangkut di atas pohon melinjo atau dalam bahasa lokal disebut pohon genemo.

 “Dia tergantung di atas dia tidak bisa berpegangan karena dahan genemo itu lombo (lembek). Dia tergantung sampai muka ini hitam karena darah turun. Kemungkinan sudah tergantung selama satu minggu,“ kata Mbari.

Anjingn milik Obet yang terus menggonggong itu membuat Kopral Margono yang mendengarnya kemudian berteriak minta tolong.

Obet mendekat dan hendak menolong, namun dia mengurungkan niatnya lantara melihat tentara itu dalam posisi memegang senjata laras panjang.

Obet merasa takut dan memilih untuk menjauh.

Tetapi, dia tidak tega setelah mendengar teriakan minta tolong dari Kopral Margono.

Obet kembali lagi, namun tetap ada rasa takut, sehingga dia mundur kembali.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved