Kasus Sate Sianida
PENGAKUAN Wanita Inisial NA yang Kirim Sate Sianida Namun Salah Sasaran, Sakit Hati Kepada Aiptu T
Berhasil ditangkap usai mengirim sate beracun hingga tewaskan seorang anak. Ternyata pengirimnya seorang perempuan muda berinisial NA.
"Korban salah sasaran bisa menuntut keadilan. Meski nantinya dari pelaku berkilah merasa tidak menyerang keluarga Bandiman, namun tindakannya yang ingin mencelakakan orang lain tidak dibenarkan," kata Suprapto.
Ungkap kasus sate beracun yang sempat menjadi misteri ini harus benar-benar transparan hingga tuntas.
"Ini jangan sampai ini menjadi modus operandi baru," tegasnya.
Berkaca dari kasus kiriman sate yang dibubuhi racun di Kabupaten Bantul kali ini, Suprapto meminta supaya pengawasan peredaran obat keras harus lebih diperketat.
Menurutnya, pengaturan penjualan obat yang mengandung zat tertentu harus diatur lebih baik.
"Karena ini sudah beberapa kali terjadi ya pembunuhan dengan cara diracun.
"Perlu dipikirkan ke depan, untuk pembelian obat tertentu tidak cukup pakai resep dokter.
"Harus ada nama pembemi, nomor ponsel, dan alamat. Itu untuk antisipasi saja," tandasnya.
Foto : Potret semasa hidup N, anak driver ojol yang tewas karena sate beracun. (Facebook via TribunBanten)
Kronologi
Dikutip dari TribunJogja Bandiman yang merupakan pengemudi ojek online (Ojol) mendapatkan sate tersebut dari customernya.
Pria yang akrab disapa Bandi itu menjelaskan, kronologi awal kejadian menyedihkan tersebut.
Bandi mengaku kala itu dirinya habis istirahat dan seusai menunaikan Salat Ashar di sebuah masjid di Kota Yogyakarta.
Tiba-tiba Bandi dihampiri oleh perempuan tak dikenal.