Kebakaran di Manado
5 Fakta Kebakaran di Dendengan Luar Manado, Korban: Cepat Sekali Apinya
Si jago merah membakar tiga rumah yang berada di tepi Jalan Beringin, Kelurahan Dendengan Luar.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kebakaran terjadi di Kelurahan Dendengan Luar, Kecamataan Paal Dua, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (3/5/2021) malam.
Berikut ini fakta-fakta kejadian tersebut:
1. Tiga Rumah Terbakar
Si jago merah membakar tiga rumah yang berada di tepi Jalan Beringin, Kelurahan Dendengan Luar.
Dari tiga rumah terbakar itu, dua rumah tinggal puing. Satunya lagi hanya bagian belakangnya yang terbakar.
2. Lima Mobil Pemadam Kebakaran
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado mengerahkan sedikitnya lima unit mobil pemadam di lokasi kebakaran.
Mobil pemadam sempat kesulitan bergerak karena di lokasi kebakaran disesaki kerumunan warga yang menyaksikan peristiwa tersebut.
3. Tak Ada Korban Jiwa

Selain tiga rumah, satu sepeda motor dilaporkan ikut terbakar. Tak ada korban jiwa.
Namun menimbulkan kerugian material yang tak sedikit bagi korban yang rumahnya terbakar.
"Adoh, Kasihan," ratap warga bernama Yoko, satu di antara penghuni rumah yang terbakar.
Rumah tinggal beserta harta bendanya ludes menyisakan puing dan arang.
"Cepat sekali apinya, baru dia menoleh ke belakang langsung ambruk," katanya
Tak ada harta beda sempat diselamatkan. Ia membawa keluar istri dan anaknya.
"Motor tak sempat di keluarkan, sudah habis terbakar," keluhnya.
Yoko pun menatap puing sembari memegang kepalanya.
Pakaiannya basah kuyup, ketika menyaksikan para petugas pemadam menjinakkan api.
4. Diduga Api dari Bengkel
Menurut Yoko, penghuni rumah yang terbakar, api diduga berasal dari rumah tetangganya yang berada di sisi kiri belakang.
Rumah itu juga merupakan bengkel.
5. Kisah Korban
Saat kejadian, Tine bersama suami sedang santai. Tiba tiba terdengar teriakan kebakaran.
"Saat itu hawa sudah panas. Ternyata api sudah berada di dinding rumah kami, kami langsung lari," kata dia.
Sebut dia, rumah itu milik saudaranya. Sehari sebelumnya sang kakak menelepon, menyuruhnya jaga rumah itu.
Ia bermukim di Kelurahan Pandu.
"Sepertinya itu firasat akan terjadi sesuatu dan akhirnya terjadi seperti ini," kata dia.
Sementara itu Yoce Koapaha (63) salah seorang pemilik rumah sempat bertarung dengan kobaran api.
Ia memberanikan diri memadamkan api yang menyerempet rumahnya, menjalan dari rumah tetangganya.
Sebelum bertarung dengan ganasnya si jago merah, Yoce mengaku sempat berdoa dulu.
"Saya angkat tangan, berdoa, darah Yesus berkuasa, rumah tidak akan terbakar," ujarnya berapi-api mengisahkan perjuangannya.
Saat api menyerempet belakang rumahnya, Yoce bolak-balik mengambil air menyiram api.
"Empat ember saya siram," ujarnya.
Rumah Yoce jadi satunya yang tak habis dilalap si jago merah.
Sebelum memadamkan api, ia meminta istrinya keluar rumah dan memindahkan kendaraan.
Istrinya sempat panik menyaksikan aksinya memadamkan api, namun ia berhasil meyakinkan sang istri. (Ryo Noor/Arthur Rompis)