Kru KRI Nanggala 402
Tangis Keluarga Kru KRI Nanggala 402 Pecah, Saat Melakukan Tabur Bunga di Perairan Bali
Prosesi tabur bunga yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono itu diwarnai hujan tangis dari keluarga korban.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam dan seluruh krunya dinyatakan gugur membuat dukacita yang mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tenggelamnya KRI Nanggala 402 membuat banyak bantuan yang datang dari luar negara untuk membantu pencarian dan pengangkatan kapal selam tersebut.
Hal itu sungguh membuat semua keluarga dari kru KRI Nanggala 402 yang dinyatakan gugur sangat berdukacita.
53 kru yang dinyatakan gugur meninggalkan kesan dan kenangan tersendiri.
Keluarga yang ditinggalkan ada yang baru menikah, rencana menikah, istri mengandung dan tulang punggung keluarga.
Hari ini Jumat (30/4/2021) TNI Angkatan Laut menggelar tabur bunga di Perairan Selat Bali.
Tabur bunga tersebut untuk menghormati dan mendoakan patriot bangsa awak KRI Nanggala 402,
Prosesi tabur bunga yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono itu diwarnai hujan tangis dari keluarga korban.
Bahkan Yudo beserta istri terlihat tak kuasa untuk menahan tangis.
Terlihat terdapat keluarga korban yang jatuh pingsan saat menjalani prosesi tabur bunga.
Para keluarga korban berusaha saling menguatkan satu sama lain.
Ada yang memanjatkan doa, ada yang terpaku, ada pula yang berusaha kuat.
"Di sini kami mengajak seluruh keluarga agar tahu di mana lokasi kapal Nanggala tenggelam," kata Yudo.
Keluarga dari seluruh kru Nanggala, istri, anak, dan orangtua diundang.
Terdapat sekitar 150 orang keluarga korban yang berkumpul di KRI dr Soeharso menjalani prosesi tabur bunga.
